Respons Video 'Moeldoko Menjawab' soal Konflik Demokrat, Ini Tanggapan Anwar Hafid
Selasa, 30 Maret 2021 - 15:15 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Anwar Hafid menilai Kepala Staf Presiden Jenderal Purnawirawan Moeldoko merupakan biang atas kekisruhan yang terjadi di internal Partai Demokrat.
Menurut dia, tidak ada kekisruhan di tubuh Demokrat sebelum Moeldoko dkk kemudian terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Pernyataan itu disampaikan Anwar Hafid yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah sebagai respons atas beredarnya video KSP Moeldoko di akun Instagram @dr_moeldoko berjudul ‘Moeldoko Menjawab’.
"Saya bersyukur, akhirnya KSP Moeldoko berani muncul ke publik. Lalu, mencoba memberikan jawaban atas kekisruhan yang terjadi di tubuh Demokrat dan alasan keterlibatan beliau di dalam kekisruhan tersebut," tuturnya, Selasa (30/3/2021).
KSP Moeldoko menyampaikan bahwa dirinya didaulat untuk memimpin Demokrat karena kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi bergeser di dalam tubuh Demokrat dan terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.
"Maka untuk menjawab peryataan ini sebenarnya cukup mudah. Adakah kekisruhan di tubuh Demokrat sampai akhirnya Moeldoko kemudian terlibat bersama kelompok KLB Deli Serdang? Selanjutnya persoalan arah demokrasi yang bergeser di dalam tubuh demokrat, demokrasi seperti apa yang bergeser?" ujar Anwar Hafid.
Menurut Anggota Komisi II DPR ini, prinsip Demokrat yang senantiasa menghargai persamaan hak dalam pengambilan keputusan yang dibangun atas dasar konstitusional AD/ART berjalan dengan baik dalam tubuh Partai Demokrat.
"Kongres yang dihadiri oleh seluruh ketua DPD, DPC, unsur DPP, bukankah adalah cermin bahwa Demokrat berdiri atas asas demokrasi? Bukan dengan klaim secara paksa atas Demokrat oleh mereka yang bukan kader Demokrat layaknya apa yang dilakukan oleh Moeldoko," tuturnya.
Selanjutnya, tutur Anwar, hal yang membuat miris dari jawaban KSP Moeldoko adalah narasi bahwa telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat. Ada pertarungan terstruktur dan gampang dikenali yang menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut dia, tidak ada kekisruhan di tubuh Demokrat sebelum Moeldoko dkk kemudian terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Pernyataan itu disampaikan Anwar Hafid yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah sebagai respons atas beredarnya video KSP Moeldoko di akun Instagram @dr_moeldoko berjudul ‘Moeldoko Menjawab’.
"Saya bersyukur, akhirnya KSP Moeldoko berani muncul ke publik. Lalu, mencoba memberikan jawaban atas kekisruhan yang terjadi di tubuh Demokrat dan alasan keterlibatan beliau di dalam kekisruhan tersebut," tuturnya, Selasa (30/3/2021).
KSP Moeldoko menyampaikan bahwa dirinya didaulat untuk memimpin Demokrat karena kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi bergeser di dalam tubuh Demokrat dan terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.
"Maka untuk menjawab peryataan ini sebenarnya cukup mudah. Adakah kekisruhan di tubuh Demokrat sampai akhirnya Moeldoko kemudian terlibat bersama kelompok KLB Deli Serdang? Selanjutnya persoalan arah demokrasi yang bergeser di dalam tubuh demokrat, demokrasi seperti apa yang bergeser?" ujar Anwar Hafid.
Menurut Anggota Komisi II DPR ini, prinsip Demokrat yang senantiasa menghargai persamaan hak dalam pengambilan keputusan yang dibangun atas dasar konstitusional AD/ART berjalan dengan baik dalam tubuh Partai Demokrat.
"Kongres yang dihadiri oleh seluruh ketua DPD, DPC, unsur DPP, bukankah adalah cermin bahwa Demokrat berdiri atas asas demokrasi? Bukan dengan klaim secara paksa atas Demokrat oleh mereka yang bukan kader Demokrat layaknya apa yang dilakukan oleh Moeldoko," tuturnya.
Selanjutnya, tutur Anwar, hal yang membuat miris dari jawaban KSP Moeldoko adalah narasi bahwa telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat. Ada pertarungan terstruktur dan gampang dikenali yang menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
tulis komentar anda