Moeldoko Tuding Demokrat Berubah Ideologi, Hinca Tantang Nyanyikan Mars
Senin, 29 Maret 2021 - 15:11 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan menampik tudingan Moeldoko bahwa partai berlambang bintang mercy itu mengalami pergeseran demokrasi dan ideologi.
"Kami tidak melihat itu, yang dituduhkan Pak Moeldoko sama sekali salah dan tidak benar. Justru partai ini partai tengah yang kami menyebutnya nasionalis religius," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/3/2021).
Hinca meminta kepala Kantor Staf Presiden itu mempelajari lebih dulu AD/ART Partai Demokrat sebelum membuat pernyataan."Pak Moeldoko silakan baca AD/ART kami, di situ jelas kenapa partai ini didirikan, partai tengah, partai yang mengusung nasionalis religius. Di kami tidak soal ideologi itu, tidak ada hal-hal yang dituduhkan itu," sambung Hinca.
Hinca mengaku partainya konsisten sebagai partai nasionalis-religius. Hal itu tampak dari kepengurusan di mana pada saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum yang muslim, sementara dirinya yang menjabat sekjen partai menganut katolik.
Dia menegaskan, perpaduan nasionalis-religius juga tampak dari kepengurusan partai di daerah di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Bahkan kalau Pak moeldoko paham betul, coba lah Pak Moel nyanyikan mars Partai Demokrat. Di situlah ikhtiar, di situlah doa, di situlah semangat, di situlah tujuan. Karena itu kalau ada yang bilang seperti itu apalagi Pak Moeldoko, Anda tidak tahu partai ini. Anda tidak mengerti partai ini. Kami yang mengerti," pungkas dia. (Rakhmatulloh)
"Kami tidak melihat itu, yang dituduhkan Pak Moeldoko sama sekali salah dan tidak benar. Justru partai ini partai tengah yang kami menyebutnya nasionalis religius," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/3/2021).
Hinca meminta kepala Kantor Staf Presiden itu mempelajari lebih dulu AD/ART Partai Demokrat sebelum membuat pernyataan."Pak Moeldoko silakan baca AD/ART kami, di situ jelas kenapa partai ini didirikan, partai tengah, partai yang mengusung nasionalis religius. Di kami tidak soal ideologi itu, tidak ada hal-hal yang dituduhkan itu," sambung Hinca.
Hinca mengaku partainya konsisten sebagai partai nasionalis-religius. Hal itu tampak dari kepengurusan di mana pada saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum yang muslim, sementara dirinya yang menjabat sekjen partai menganut katolik.
Dia menegaskan, perpaduan nasionalis-religius juga tampak dari kepengurusan partai di daerah di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Bahkan kalau Pak moeldoko paham betul, coba lah Pak Moel nyanyikan mars Partai Demokrat. Di situlah ikhtiar, di situlah doa, di situlah semangat, di situlah tujuan. Karena itu kalau ada yang bilang seperti itu apalagi Pak Moeldoko, Anda tidak tahu partai ini. Anda tidak mengerti partai ini. Kami yang mengerti," pungkas dia. (Rakhmatulloh)
(muh)
tulis komentar anda