Dikaitkan Poster Deklarasi Puan-Moeldoko, Kubu AHY Serang Balik Kubu Moeldoko
Sabtu, 20 Maret 2021 - 08:53 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (PD) kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra angkat bicara terkait beredarnya poster deklarasi dan dukungan Puan Maharani-Moeldoko sebagai capres dan cawapres 2024. Sebelumnya, Juru Bicara PD kubu Moeldoko mengaitkan keberadaan poster tersebut dengan kubu AHY.
"Para pelaku Gerakan Pengambilan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) ini memang kerjanya menebar fitnah dan kabar bohong," kata Herzaky saat dihubungi, Jumat (19/3/2021).
Herzaky justru mempertanyakan siapa yang kebelet dan berambisi ingin jadi capres 2024 dengan cara menjadi Ketua Umum Parpol politik secara paksa. “Siapa yang mempertontonkan perilaku yang menafikan etika, norma, kepatutan, dan aturan perundangan dengan mengadakan KLB dagelan? Siapa yang berambisi, siapa yang dituduh," kata pria yang akrab disapa Zaky itu.
Menurut Zaky, pihaknya selama ini fokus pada kerja-kerja nyata membantu rakyat yang sedang susah akibat pandemi Covid-19 dan bencana di berbagai pelosok Indonesia. Pihaknya pun saat ini sedang berjuang keras bersama penggiat demokrasi dan HAM, maupun masyarakat secara umum, untuk menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap kondusif. "Bagaimana caranya agar indeks demokrasi di Indonesia bisa semakin baik," tutur dia.
Karena saat ini, kata Zaky, demokrasi Indonesia sedang berada di titik terendahnya sejak Reformasi. Apalagi dengan abuse of power yang dilakukan oleh oknum kekuasaan dengan cara mengambil paksa PD. "Jadi, silakan yang lain menebar kabar bohong, membuat poster aneh-aneh kami tetap fokus pada kerja-kerja nyata membantu rakyat," pungkasnya.
"Para pelaku Gerakan Pengambilan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) ini memang kerjanya menebar fitnah dan kabar bohong," kata Herzaky saat dihubungi, Jumat (19/3/2021).
Herzaky justru mempertanyakan siapa yang kebelet dan berambisi ingin jadi capres 2024 dengan cara menjadi Ketua Umum Parpol politik secara paksa. “Siapa yang mempertontonkan perilaku yang menafikan etika, norma, kepatutan, dan aturan perundangan dengan mengadakan KLB dagelan? Siapa yang berambisi, siapa yang dituduh," kata pria yang akrab disapa Zaky itu.
Menurut Zaky, pihaknya selama ini fokus pada kerja-kerja nyata membantu rakyat yang sedang susah akibat pandemi Covid-19 dan bencana di berbagai pelosok Indonesia. Pihaknya pun saat ini sedang berjuang keras bersama penggiat demokrasi dan HAM, maupun masyarakat secara umum, untuk menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap kondusif. "Bagaimana caranya agar indeks demokrasi di Indonesia bisa semakin baik," tutur dia.
Karena saat ini, kata Zaky, demokrasi Indonesia sedang berada di titik terendahnya sejak Reformasi. Apalagi dengan abuse of power yang dilakukan oleh oknum kekuasaan dengan cara mengambil paksa PD. "Jadi, silakan yang lain menebar kabar bohong, membuat poster aneh-aneh kami tetap fokus pada kerja-kerja nyata membantu rakyat," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda