Agar Tak Ketinggalan Zaman, Pola Perkaderan HMI Harus Selaras Era Disrupsi
Jum'at, 12 Maret 2021 - 07:03 WIB
JAKARTA - Calon Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI ), Riyanda Barmawi menyebut sistem perkaderan di organisasi HMI mulai mengalami stagnasi. Karena itu, Riyanda mengusulkan agar HMI perlu menyegarkan kembali pola perkaderannya di era disrupsi digital yang berlangsung saat ini.
Riyanda mengemukakan pandangannya dalam diskusi "Bedah Misi Perkaderan Kandidat PB HMI" yang digelar oleh Badan Pengelola Latihan (BPL) PB HMI , belum lama ini.
Riyanda yang juga pengurus PB HMI periode 2018-2021 ini mengatakan, HMI telah tertinggal jauh dari sisi perkaderan selama beberapa warsa terakhir. "Hal itu dikarenakan lambannya fungsionaris himpunan (organisasi) menangkap sinyal perubahan yang terjadi selama beberapa dasawarsa terakhir," kata Riyanda dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: KAHMI Minta Pemerintah Beri Perlindungan ke UMKM Selama Pandemi Covid-19
Jebolan mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Malang itu mengakui, di tengah geliat perubahan yang berlangsung pada beberapa dasawarsa terakhir ini luput dari pengamatan para pengurus organisasi tertua ini.
"Sehingga berimbas pada ketidakcekatan teman-teman dalam merespons sistem perkaderan di tubuh organisasi yang mulai mengalami involusi," katanya.
Riyanda tak menampik kalau sistem perkaderan di HMI selama ini memang masih diterapkan di setiap jenjang perkaderan, baik di tingkat Komisariat, Korkom, Badko hingga PB HMI. Akan tetapi, pola yang yang diterapkan masih belum menyentuh pada apa yang menjadi kebutuhan organisasi.
"Kita bisa cek, tradisi perkaderan yang sejauh ini diterapkan di level Komisariat bahkan pada jenjang yang lebih tinggi, masih menggunakan pola-pola usang. Sebut saja penggunaan cara-cara penokohan alumni atau jualan nama-nama besar tokoh HMI. Bahkan kadang masih senang dengan romantisme sejarah HMI masa lalu," kata Riyanda.
Riyanda mengemukakan pandangannya dalam diskusi "Bedah Misi Perkaderan Kandidat PB HMI" yang digelar oleh Badan Pengelola Latihan (BPL) PB HMI , belum lama ini.
Riyanda yang juga pengurus PB HMI periode 2018-2021 ini mengatakan, HMI telah tertinggal jauh dari sisi perkaderan selama beberapa warsa terakhir. "Hal itu dikarenakan lambannya fungsionaris himpunan (organisasi) menangkap sinyal perubahan yang terjadi selama beberapa dasawarsa terakhir," kata Riyanda dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: KAHMI Minta Pemerintah Beri Perlindungan ke UMKM Selama Pandemi Covid-19
Jebolan mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Malang itu mengakui, di tengah geliat perubahan yang berlangsung pada beberapa dasawarsa terakhir ini luput dari pengamatan para pengurus organisasi tertua ini.
"Sehingga berimbas pada ketidakcekatan teman-teman dalam merespons sistem perkaderan di tubuh organisasi yang mulai mengalami involusi," katanya.
Riyanda tak menampik kalau sistem perkaderan di HMI selama ini memang masih diterapkan di setiap jenjang perkaderan, baik di tingkat Komisariat, Korkom, Badko hingga PB HMI. Akan tetapi, pola yang yang diterapkan masih belum menyentuh pada apa yang menjadi kebutuhan organisasi.
"Kita bisa cek, tradisi perkaderan yang sejauh ini diterapkan di level Komisariat bahkan pada jenjang yang lebih tinggi, masih menggunakan pola-pola usang. Sebut saja penggunaan cara-cara penokohan alumni atau jualan nama-nama besar tokoh HMI. Bahkan kadang masih senang dengan romantisme sejarah HMI masa lalu," kata Riyanda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda