Gatot Nurmantyo Tolak Lengserkan AHY, Eks Waketum Gerindra: Dia Bukan Pecundang
Senin, 08 Maret 2021 - 07:46 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono memuji mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo yang dinilainya tahu berbalas budi terhadap dua mantan pimpinannya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi)
Menurut Arief, Gatot adalah petarung sejati bukan seorang pecundang. "Jenderal Gatot Nurmantyo itu seorang yang tahu balas budi dan njawani. Menghormati Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi yang telah mengangkat kariernya.. Dia bukan pencundang dan the real fighter.. The real leader," kata Arief seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya @bumnbersatu, Minggu 7 Maret 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengaku pernah ditawari kursi Ketua Umum Partai Demokrat oleh pihak tertentu. Namun dia menolaknya.
Hal tersebut dikatakan Gatot merespons pertanyaan keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko untuk mendongkel kepemimpinan AHY di Demokrat. Pernyataan ini disampaikan Gatot dalam tayangan YouTube Bang Arief sebagaimana dilihat MNC Portal, Minggu 7 Maret 2021.Baca juga: Cerita Gatot Nurmantyo Tolak Lengserkan AHY demi Kursi Ketum Demokrat
Mulanya Gatot enggan berkomentar soal keterlibatan Moeldoko. Lalu ia bercerita pernah ditawari kursi pimpinan Demokrat dengan cara melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlebih dulu. Pada saat itu juga Gatot langsung menolak tawaran tersebut.
"Ada juga yang datang ke saya. (Mereka) datang, oh menarik juga, bagaimana prosesnya? 'Begini Pak nanti kita bikin KLB, nanti yang dilakukan adalah kita menjatuhkan, mengganti AHY dulu (lewat) mosi tidak percaya akhirnya AHY turun. Setelah AHY turun baru pemilihan, Bapak pasti deh nanti begini begini'..," kata Gatot menirukan ucapan orang yang menawarinya kursi pimpinan Demokrat.
Arief melanjutkan saat menjabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo adalah sosok yang selalun menjaga dan teman diskusi Jokowi. "Ini ku buka ya..Saat Jokowi terpilih 2014 dan parpol belum mayoritas dikuasai oleh Jokowi Jenderal Gatot Nurmantyo lah yang selalu menjaga dan pasang badan untuk Jokowi dan selalu jadi teman diskusi Presiden Jokowi," cuit Arief.Baca juga: KLB Digelar Sangat Cepat, Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Menurut Arief, Gatot adalah petarung sejati bukan seorang pecundang. "Jenderal Gatot Nurmantyo itu seorang yang tahu balas budi dan njawani. Menghormati Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi yang telah mengangkat kariernya.. Dia bukan pencundang dan the real fighter.. The real leader," kata Arief seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya @bumnbersatu, Minggu 7 Maret 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengaku pernah ditawari kursi Ketua Umum Partai Demokrat oleh pihak tertentu. Namun dia menolaknya.
Hal tersebut dikatakan Gatot merespons pertanyaan keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko untuk mendongkel kepemimpinan AHY di Demokrat. Pernyataan ini disampaikan Gatot dalam tayangan YouTube Bang Arief sebagaimana dilihat MNC Portal, Minggu 7 Maret 2021.Baca juga: Cerita Gatot Nurmantyo Tolak Lengserkan AHY demi Kursi Ketum Demokrat
Mulanya Gatot enggan berkomentar soal keterlibatan Moeldoko. Lalu ia bercerita pernah ditawari kursi pimpinan Demokrat dengan cara melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlebih dulu. Pada saat itu juga Gatot langsung menolak tawaran tersebut.
"Ada juga yang datang ke saya. (Mereka) datang, oh menarik juga, bagaimana prosesnya? 'Begini Pak nanti kita bikin KLB, nanti yang dilakukan adalah kita menjatuhkan, mengganti AHY dulu (lewat) mosi tidak percaya akhirnya AHY turun. Setelah AHY turun baru pemilihan, Bapak pasti deh nanti begini begini'..," kata Gatot menirukan ucapan orang yang menawarinya kursi pimpinan Demokrat.
Arief melanjutkan saat menjabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo adalah sosok yang selalun menjaga dan teman diskusi Jokowi. "Ini ku buka ya..Saat Jokowi terpilih 2014 dan parpol belum mayoritas dikuasai oleh Jokowi Jenderal Gatot Nurmantyo lah yang selalu menjaga dan pasang badan untuk Jokowi dan selalu jadi teman diskusi Presiden Jokowi," cuit Arief.Baca juga: KLB Digelar Sangat Cepat, Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
(dam)
tulis komentar anda