Cuit Kudeta Biasanya Berakhir Kudeta, Fahri Hamzah Sindir Siapa?
Minggu, 07 Maret 2021 - 07:56 WIB
JAKARTA - Kisruh di tubuh Partai Demokrat telah berujung pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko secara aklamasi dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat oleh orang yang hadir dalam KLB tersebut.
"Karena kawan-kawan bersungguh-sungguh, saya terima penetapan ini," kata Moeldoko, mantan Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo tersebut.
Hasil KLB Demokrat di Sumut itu mendapat sorotan dari banyak pihak, termasuk mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah . "Kudeta biasanya berakhir kudeta...," cuit Fahri Hamzah melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Minggu (7/3/2021) pagi.
Baca juga: KLB Digelar Sangat Cepat, Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Menurutnya, kasus yang terjadi pada Partai Demokrat harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan.
"Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, "kami diurus siapa?," ujar politikus Partai Gelora Indonesia ini.
Baca juga: Siap Perang dan Melawan, Demokrat Papua Nyatakan KLB Deliserdang Abal-abal
Seolah menyindir kasus KLB Demokrat yang dengan mudah seseorang menjadi pemimpin partai, Fahri pun menceritakan proses pembentukan Partai Gelora Indonesia yang ia dirikan bersama koleganya, Anis Matta. "@partaigeloraid berdiri dgn ikhtiar sendiri, mengumpulkan sumberdaya satu per satu. puluhan ribu pengurus awal, ribuan ranting di tingkat desa, ribuan cabang kecamatan, ratusan kabupaten/kota, puluhan wilayah..hingga mendapat pengesahan dan siap ikut pemilu 2024," cuitnya.
"Karena kawan-kawan bersungguh-sungguh, saya terima penetapan ini," kata Moeldoko, mantan Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo tersebut.
Hasil KLB Demokrat di Sumut itu mendapat sorotan dari banyak pihak, termasuk mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah . "Kudeta biasanya berakhir kudeta...," cuit Fahri Hamzah melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Minggu (7/3/2021) pagi.
Baca juga: KLB Digelar Sangat Cepat, Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Menurutnya, kasus yang terjadi pada Partai Demokrat harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan.
"Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, "kami diurus siapa?," ujar politikus Partai Gelora Indonesia ini.
Baca juga: Siap Perang dan Melawan, Demokrat Papua Nyatakan KLB Deliserdang Abal-abal
Seolah menyindir kasus KLB Demokrat yang dengan mudah seseorang menjadi pemimpin partai, Fahri pun menceritakan proses pembentukan Partai Gelora Indonesia yang ia dirikan bersama koleganya, Anis Matta. "@partaigeloraid berdiri dgn ikhtiar sendiri, mengumpulkan sumberdaya satu per satu. puluhan ribu pengurus awal, ribuan ranting di tingkat desa, ribuan cabang kecamatan, ratusan kabupaten/kota, puluhan wilayah..hingga mendapat pengesahan dan siap ikut pemilu 2024," cuitnya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda