Demokrat Ungkap Ide Pendirian Partai Setelah SBY Gagal Dampingi Megawati
Senin, 01 Maret 2021 - 07:41 WIB
JAKARTA - Isu konflik internal Partai Demokrat terus memanas setelah sejumlah orang yang mengklaim pendiri partai mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB), dan setelah sejumlah kader diberhentikan dengan tidak hormat alias dipecat partai berlambang bintang mercy tersebut.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut tak berkeringat mendirikan partai. Hal ini sebelumnya dilontarkan oleh Yus Sudarso, kader Demokrat yang baru saja dijatuhi sanksi pemecatan.
"Ini namanya manipulasi sejarah oleh Yus Sudarso. Beliau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, bohong itu. Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," ujarnya saat dihubungi, Senin (1/3/2021).
(Baca: Eks Petinggi Demokrat: Banyak Yang Minta Saya Bercerita Sejarah KLB di Bali)
Saat itu, lanjut Herzaky, pendiri partai yakni Almarhum Ventje Rumangkang kemudian menyarankan agar SBY mendirikan partai. Ventje disebutnya menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden.
"Namun realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai. Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, Bapak SBY kemudian mengamini usulan Ventje," ungkap dia.
Setelah bersedia membentuk partai, kata Herzaky, SBY pula yang kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat. Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan. "Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang," imbuh dia.
(Baca: Elite Demokrat ke Darmizal Cs: Tak Ada Jalan untuk KLB)
Di antara deklarator itu, lanjut Herzaky, bahkan ada nama staf pribadi SBY. Setelah partai terbentuk, almarhumah Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum. Hal-hal tersebut demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di Demokrat.
"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah," ujarnya.
Di sisi lain, SBY sendiri tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri. Sehingga, pihaknya mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai. "Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden," tandasnya. (Rakhmatulloh)
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut tak berkeringat mendirikan partai. Hal ini sebelumnya dilontarkan oleh Yus Sudarso, kader Demokrat yang baru saja dijatuhi sanksi pemecatan.
"Ini namanya manipulasi sejarah oleh Yus Sudarso. Beliau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, bohong itu. Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," ujarnya saat dihubungi, Senin (1/3/2021).
(Baca: Eks Petinggi Demokrat: Banyak Yang Minta Saya Bercerita Sejarah KLB di Bali)
Saat itu, lanjut Herzaky, pendiri partai yakni Almarhum Ventje Rumangkang kemudian menyarankan agar SBY mendirikan partai. Ventje disebutnya menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden.
"Namun realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai. Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, Bapak SBY kemudian mengamini usulan Ventje," ungkap dia.
Setelah bersedia membentuk partai, kata Herzaky, SBY pula yang kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat. Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan. "Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang," imbuh dia.
(Baca: Elite Demokrat ke Darmizal Cs: Tak Ada Jalan untuk KLB)
Di antara deklarator itu, lanjut Herzaky, bahkan ada nama staf pribadi SBY. Setelah partai terbentuk, almarhumah Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum. Hal-hal tersebut demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di Demokrat.
"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah," ujarnya.
Di sisi lain, SBY sendiri tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri. Sehingga, pihaknya mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai. "Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden," tandasnya. (Rakhmatulloh)
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda