Versi Survei Indikator, 41% Warga Tak Mau Divaksin Corona
Minggu, 21 Februari 2021 - 21:04 WIB
JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyatakan, sebanyak 41 persen masyarakat Indonesia belum bersedia untuk divaksin Covid-19. Dari hasil survei tersebut, sebanyak 54,2 persen masyarakat masih belum ingin divaksin karena alasan efek samping.
Mayoritas warga juga setuju bahwa vaksin telah dinyatakan halal, meskipun masih banyak yang takut untuk divaksin. "Hampir semua warga sudah tahu pemerintah telah memulai program vaksinasi virus corona, 91,3 persen. Mayoritas warga juga setuju dengan pendapat bahwa mereka menerima vaksin jika telah dinyatakan halal, 81,9 persen," kutip Indikator Politik Indonesia.
Sekadar informasi, Lembaga Indikator Politik Indonesia melakukan survei terkait tantangan dan problem vaksinasi Covid-19 si Indonesia. Survei dilakukan dengan cara menggunakam kontak telepon untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Adapun, asumsi metode yang digunakan yakni simple random sampling. Ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sample berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Mayoritas warga juga setuju bahwa vaksin telah dinyatakan halal, meskipun masih banyak yang takut untuk divaksin. "Hampir semua warga sudah tahu pemerintah telah memulai program vaksinasi virus corona, 91,3 persen. Mayoritas warga juga setuju dengan pendapat bahwa mereka menerima vaksin jika telah dinyatakan halal, 81,9 persen," kutip Indikator Politik Indonesia.
Sekadar informasi, Lembaga Indikator Politik Indonesia melakukan survei terkait tantangan dan problem vaksinasi Covid-19 si Indonesia. Survei dilakukan dengan cara menggunakam kontak telepon untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Adapun, asumsi metode yang digunakan yakni simple random sampling. Ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sample berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
(maf)
tulis komentar anda