Kapolri Minta Warga Ikuti Anjuran Ulama dan Umara saat Covid-19
Minggu, 17 Mei 2020 - 20:00 WIB
JAKARTA - Ustaz Das'ad Latif menggelar Ngobrol Perkara Iman atau 'Ngopi' bersama dengan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis membahas seputaran agama dan situasi di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia seperti di lansir dari YouTube akun Ustad Das'ad Latif
Perbincangan yang inspiratif dan seru itu digelar secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom. Pada kesempatan itu, Idham meminta kepada seluruh warga untuk mengikuti anjuran para ulama saat menghadapi wabah virus corona saat ini.
"Melalui Maklumat yang telah dikeluarkan berhubungan dengan pandemi Covid-19 untuk melakukan dan tidak melakukan hal-hal yang telah anjuran dari ulama atau pemerintah untuk mentaati anjuran hidup sehat, cuci tangan, budayakan pakai masker, physical distancing dan tidak mudik," kata Idham Azis dalam perbincangannya bersama Ustaz Das'ad Latif, Jakarta, Minggu (17/5/2020).
Jenderal bintang empat itu juga menyatakan bahwa, jajarannya di Korps Bhayangkara juga tetap menjalankan tugasnya demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Ia juga menyebut, Polri berperan aktif dalam menangani penyebaran Covid-19.
"Bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 seluruh aktivitas di institut Kepolisian berjalan dengan baik karena saat ini negara membutuhkan pengabdian agar dapat sesegera mungkin keluar dari pandemi ini," ucap Idham.
Menurut Idham, jika seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa mengikuti anjuran pemerintah dan ulama untuk bergotong-royong membangun solidaritas sesama masyarakat, maka negara akan menang melawan virus corona.
Pada kesempatan itu, Idham meminta agar kepada seluruh jajarannya agar dapat melakukan pola hidup sederhana sebagaimana diajarkan oleh semua agama yang diakui di Indonesia.
"Sesuai etika didalam asas Tribrata dan Catur Prasetya Polri merupakan pelindung, pelayanan dan Pengayom masyarakat bukanlah penguasa," ujar Idham.
Polisi, kata Idham dalam hidupnya harus memiliki ketauladanan hidup sederhana atau tidak boleh menerapkan perilaku hedonisme. Mengingat, hakikinya pola hidup sederhana harus dimulai dari atasannya.
"Menegakkan disiplin dengan hormat, menampilkan sisi humanis, tidak boleh menjadi monster karena yang dihadapi adalah masyarakat dan saudaranya sendiri," tutur Idham.
Disisi lain, Idham menekankan bahwa, polisi harus memiliki sikap empati yang lebih untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Perbincangan yang inspiratif dan seru itu digelar secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom. Pada kesempatan itu, Idham meminta kepada seluruh warga untuk mengikuti anjuran para ulama saat menghadapi wabah virus corona saat ini.
"Melalui Maklumat yang telah dikeluarkan berhubungan dengan pandemi Covid-19 untuk melakukan dan tidak melakukan hal-hal yang telah anjuran dari ulama atau pemerintah untuk mentaati anjuran hidup sehat, cuci tangan, budayakan pakai masker, physical distancing dan tidak mudik," kata Idham Azis dalam perbincangannya bersama Ustaz Das'ad Latif, Jakarta, Minggu (17/5/2020).
Jenderal bintang empat itu juga menyatakan bahwa, jajarannya di Korps Bhayangkara juga tetap menjalankan tugasnya demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Ia juga menyebut, Polri berperan aktif dalam menangani penyebaran Covid-19.
"Bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 seluruh aktivitas di institut Kepolisian berjalan dengan baik karena saat ini negara membutuhkan pengabdian agar dapat sesegera mungkin keluar dari pandemi ini," ucap Idham.
Menurut Idham, jika seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa mengikuti anjuran pemerintah dan ulama untuk bergotong-royong membangun solidaritas sesama masyarakat, maka negara akan menang melawan virus corona.
Pada kesempatan itu, Idham meminta agar kepada seluruh jajarannya agar dapat melakukan pola hidup sederhana sebagaimana diajarkan oleh semua agama yang diakui di Indonesia.
"Sesuai etika didalam asas Tribrata dan Catur Prasetya Polri merupakan pelindung, pelayanan dan Pengayom masyarakat bukanlah penguasa," ujar Idham.
Polisi, kata Idham dalam hidupnya harus memiliki ketauladanan hidup sederhana atau tidak boleh menerapkan perilaku hedonisme. Mengingat, hakikinya pola hidup sederhana harus dimulai dari atasannya.
"Menegakkan disiplin dengan hormat, menampilkan sisi humanis, tidak boleh menjadi monster karena yang dihadapi adalah masyarakat dan saudaranya sendiri," tutur Idham.
Disisi lain, Idham menekankan bahwa, polisi harus memiliki sikap empati yang lebih untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
(atk)
tulis komentar anda