Ungkap Kerja Produksi Vaksin Covid-19, Jokowi: Bio Farma Andalan Akhiri Pandemi dari Zaman ke Zaman
Sabtu, 13 Februari 2021 - 23:20 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus mengunggah video profil PT Bio Farma dalam akun media sosialnya. Mulai dari sejarah hingga peran Bio Farma dalam produksi vaksin covid-19 .
Jokowi mengatakan, semua elemen bangsa mengambil peran besar dalam upaya mengakhiri pandemi, dari tenaga kesehatan, satgas, TNI/Polri, pelayanan publik, dan sebagainya.“Salah satu yang terdepan adalah Bio Farma, perusahaan milik negara yang berlokasi di kota Bandung,” katanya dalam akun media sosialnya, Sabtu (13/2/2021).
Jokowi menyebut berdiri sejak satu abad silam Bio Farma menjadi andalan dan saksi Indonesia dalam menghadapi pandemi.“Bio Farma menjadi saksi sekaligus andalan kita dalam perjuangan mengakhiri pandemi dari zaman ke zaman, dari pandemi cacar api, polio, sampai covid-19 sekarang ini,” ujarnya.
Dalam video tersebut Kepala Divisi Surveillans dan Uji Klinis Bio Farma Novilia Sjafri Bactiar mengatakan bahwa Bio Farma didirikan pada tahun 1890. Dia mengatakan bahwa dalam hal produksi vaksin, Bio Farma memang sudah sejak dulu berkontribusi dalam pembuatan vaksin.
“Jadi sebenarnya bukan hanya sekarang-sekarang. Dulu juga ketika masa pandemi cacar bopeng atau cacar api yang bisa menimbulkan kematian Bio Farma sudah berkontribusi memproduksi vaksinnya,” ungkapnya.
Terkait dengan uji klinis vaksin covid-19, Novilia mengatakan memiliki anggota tim sebanyak 100 orang yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.“ Ada dokter spesialis penyakit dalam, ada dokter umum, ada farmasis, ada ahli statistik, begitu,” katanya.
Menurutnya mengelola uji klinis ini sebenarnya memiliki tantangan tersendiri yakni harus menjaga subjek uji klinis dan peneliti-peneliti di lapangan agar jangan sampai terkena covid.
“Kemudian berbagai pihak ingin kita kerjanya cepat. Setiap minggu sudah berapa subjek uji klinis yang terlibat? Kemudian tiba-tiba harus rapat, segera rapat. Ada masalah ini bagaimana kita mengantisipasinya. Jadi kadang-kadang kita sudah tidak tahu waktu. Mau tengah malam, mau pagi mau hari Sabtu, mau tanggal merah itu kita bisa meeting,” ujarnya.
Dia pun merasa salut dengan kerja keras timnya yang ingin agar vaksin covid-19 segera diproduksi.“Saya sangat salut dengan teman-teman tim kerja kita di uji klinis ini. Sebagian besar mereka ingin berkontribusi karena dengan kesadaran tinggi, ayo cepat supaya vaksinnya bisa dipakai dan supaya pandemi ini cepat selesai,” pungkasnya.
Jokowi mengatakan, semua elemen bangsa mengambil peran besar dalam upaya mengakhiri pandemi, dari tenaga kesehatan, satgas, TNI/Polri, pelayanan publik, dan sebagainya.“Salah satu yang terdepan adalah Bio Farma, perusahaan milik negara yang berlokasi di kota Bandung,” katanya dalam akun media sosialnya, Sabtu (13/2/2021).
Jokowi menyebut berdiri sejak satu abad silam Bio Farma menjadi andalan dan saksi Indonesia dalam menghadapi pandemi.“Bio Farma menjadi saksi sekaligus andalan kita dalam perjuangan mengakhiri pandemi dari zaman ke zaman, dari pandemi cacar api, polio, sampai covid-19 sekarang ini,” ujarnya.
Dalam video tersebut Kepala Divisi Surveillans dan Uji Klinis Bio Farma Novilia Sjafri Bactiar mengatakan bahwa Bio Farma didirikan pada tahun 1890. Dia mengatakan bahwa dalam hal produksi vaksin, Bio Farma memang sudah sejak dulu berkontribusi dalam pembuatan vaksin.
“Jadi sebenarnya bukan hanya sekarang-sekarang. Dulu juga ketika masa pandemi cacar bopeng atau cacar api yang bisa menimbulkan kematian Bio Farma sudah berkontribusi memproduksi vaksinnya,” ungkapnya.
Terkait dengan uji klinis vaksin covid-19, Novilia mengatakan memiliki anggota tim sebanyak 100 orang yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.“ Ada dokter spesialis penyakit dalam, ada dokter umum, ada farmasis, ada ahli statistik, begitu,” katanya.
Menurutnya mengelola uji klinis ini sebenarnya memiliki tantangan tersendiri yakni harus menjaga subjek uji klinis dan peneliti-peneliti di lapangan agar jangan sampai terkena covid.
“Kemudian berbagai pihak ingin kita kerjanya cepat. Setiap minggu sudah berapa subjek uji klinis yang terlibat? Kemudian tiba-tiba harus rapat, segera rapat. Ada masalah ini bagaimana kita mengantisipasinya. Jadi kadang-kadang kita sudah tidak tahu waktu. Mau tengah malam, mau pagi mau hari Sabtu, mau tanggal merah itu kita bisa meeting,” ujarnya.
Dia pun merasa salut dengan kerja keras timnya yang ingin agar vaksin covid-19 segera diproduksi.“Saya sangat salut dengan teman-teman tim kerja kita di uji klinis ini. Sebagian besar mereka ingin berkontribusi karena dengan kesadaran tinggi, ayo cepat supaya vaksinnya bisa dipakai dan supaya pandemi ini cepat selesai,” pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda