Demokrat Piawai Kelola Isu Kudeta, AHY Dulang Simpati Publik
Rabu, 10 Februari 2021 - 10:13 WIB
JAKARTA - Isu kudeta di Partai Demokrat (PD) dianggap menjadi modal penting bagi partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam menjaga eksistensi di kancah politik Tanah Air. Syaratnya, isu ini dikelola dengan baik dan benar.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan, saat ini isu kudeta bergantung bagaimana dinamika politik yang berkembang. Termasuk, para elite Partai Demokrat dalam memainkan 'paduan suara' yang tepat dan terukur.
"Jika AHY dan Demokrat piawai menjaga isu tetap berpihak pada mereka, AHY bisa saja mendulang simpati yang berujung peningkatan elektabilitas," katanya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Moeldoko Terpantau Radar Survei Capres 2024, Alarm bagi AHY
Sebaliknya, kata Dedi, jika para elite Partai Demokrat gagal memainkan 'irama' ini, bukan tidak mungkin isu kudeta bisa berdampak pada elektabilitas dan popularitas Partai Demokrat, khususnya dalam mendorong AHY sebagai figur yang diperhitungkan di Pilpres 2024 .
Baca juga: Kasus Bansos Covid-19 Terus 'Digoreng', PDIP Bisa Senasib dengan Demokrat
Analis politik asal Universitas Telkom ini mengingatkan adanya pihak-pihak yang bisa saja mengambil keuntungan dalam isu ini. "Mereka perlu mewaspadai, terutama hadirnya pendengung yang justru bisa memutarbalikkan fakta jangan sampai ada narasi jika AHY justru sedang memainkan peran korban. Semua tentu miliki konsekuensi," ujarnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan, saat ini isu kudeta bergantung bagaimana dinamika politik yang berkembang. Termasuk, para elite Partai Demokrat dalam memainkan 'paduan suara' yang tepat dan terukur.
"Jika AHY dan Demokrat piawai menjaga isu tetap berpihak pada mereka, AHY bisa saja mendulang simpati yang berujung peningkatan elektabilitas," katanya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Moeldoko Terpantau Radar Survei Capres 2024, Alarm bagi AHY
Sebaliknya, kata Dedi, jika para elite Partai Demokrat gagal memainkan 'irama' ini, bukan tidak mungkin isu kudeta bisa berdampak pada elektabilitas dan popularitas Partai Demokrat, khususnya dalam mendorong AHY sebagai figur yang diperhitungkan di Pilpres 2024 .
Baca juga: Kasus Bansos Covid-19 Terus 'Digoreng', PDIP Bisa Senasib dengan Demokrat
Analis politik asal Universitas Telkom ini mengingatkan adanya pihak-pihak yang bisa saja mengambil keuntungan dalam isu ini. "Mereka perlu mewaspadai, terutama hadirnya pendengung yang justru bisa memutarbalikkan fakta jangan sampai ada narasi jika AHY justru sedang memainkan peran korban. Semua tentu miliki konsekuensi," ujarnya.
(zik)
tulis komentar anda