Besok, KNKT Bakal Sampaikan Hasil Investigasi Awal dari Jatuhnya SJ-182
Selasa, 09 Februari 2021 - 14:17 WIB
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNK T) bakal mengumumkan hasil investigasi awal atau laporan pendahuluan dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 . Pengumuman ini sudah ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak karena penasaran dengan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Ketua KNKT, Soerjanto sendiri mengaku sudah mengunduh data dari kotak hitam atau black box yang berisi Flight Data Recorder (FDR). Namun, dirinya masih belum bisa mengumumkan ke publik saat ini terkait penyebab dari kecelakaan pesawat tersebut.
KNKT juga masih menunggu proses pencarian dari kotak hitam berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih terus diupayakan. Dengan ditemukannya memori CVR bisa membantu proses investigasi dari Sriwijaya Air SJ-182.
“(Black box berisi FDR) sudah dibaca,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (9/2/2021).
Sebelumnya, Soerjanto sempat menjelaskan kronologis jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Saat kejadian ada dua pesawat yang berada di depan dan di belakang Sriwijaya Air SJ-182 yaitu milik Air Asia dengan rute yang menuju Pontianak.
Namun menurut Soerjanto, kedua pesawat milik Air Asia tersebut sama sekali tidak mengalami masalah. Sedangkan, Sriwijaya Air setelah lepas landas pilot sempat meminta ke pemandu lalu lintas udara untuk mengganti arah untuk menghindari cuaca buruk.
Oleh karena itu, Soerjanto menyebut akan kembali meneliti, sistem pengontrol pengaturan daya dari mesin pesawat atau autothrottle agar bisa mengetahui lebih lanjut atas jatuhnya pesawat tersebut. Namun dirinya belum bisa mengambil kesimpulan mengenai penyebab pesawat karena masih harus menunggu proses pencarian kotak hitam berisi CVR.
"Saat ini kami belum memberikan kesimpulan atau hasil analisa tapi kami akan menunggu hasil dari CVR dan beberapa komponen yang kami kirim ke AS dan UK. Karena dari komponen itu kenapa dan yang rusak yang mana dari 13 parameter ini membikin perubahan di auto sistem," jelasnya.
Namun, Soerjanto memastikan jika pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih utuh sampai akhirnya membentur air. Kepastian tersebut menyusul dengan berbagai bukti dan analisa yang dilakukan.
Ketua KNKT, Soerjanto sendiri mengaku sudah mengunduh data dari kotak hitam atau black box yang berisi Flight Data Recorder (FDR). Namun, dirinya masih belum bisa mengumumkan ke publik saat ini terkait penyebab dari kecelakaan pesawat tersebut.
KNKT juga masih menunggu proses pencarian dari kotak hitam berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih terus diupayakan. Dengan ditemukannya memori CVR bisa membantu proses investigasi dari Sriwijaya Air SJ-182.
“(Black box berisi FDR) sudah dibaca,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (9/2/2021).
Sebelumnya, Soerjanto sempat menjelaskan kronologis jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Saat kejadian ada dua pesawat yang berada di depan dan di belakang Sriwijaya Air SJ-182 yaitu milik Air Asia dengan rute yang menuju Pontianak.
Namun menurut Soerjanto, kedua pesawat milik Air Asia tersebut sama sekali tidak mengalami masalah. Sedangkan, Sriwijaya Air setelah lepas landas pilot sempat meminta ke pemandu lalu lintas udara untuk mengganti arah untuk menghindari cuaca buruk.
Oleh karena itu, Soerjanto menyebut akan kembali meneliti, sistem pengontrol pengaturan daya dari mesin pesawat atau autothrottle agar bisa mengetahui lebih lanjut atas jatuhnya pesawat tersebut. Namun dirinya belum bisa mengambil kesimpulan mengenai penyebab pesawat karena masih harus menunggu proses pencarian kotak hitam berisi CVR.
"Saat ini kami belum memberikan kesimpulan atau hasil analisa tapi kami akan menunggu hasil dari CVR dan beberapa komponen yang kami kirim ke AS dan UK. Karena dari komponen itu kenapa dan yang rusak yang mana dari 13 parameter ini membikin perubahan di auto sistem," jelasnya.
Namun, Soerjanto memastikan jika pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih utuh sampai akhirnya membentur air. Kepastian tersebut menyusul dengan berbagai bukti dan analisa yang dilakukan.
tulis komentar anda