Politikus Demokrat Tegaskan Kalau Urusan Pribadi Copot Dulu Lencana Istana
Selasa, 02 Februari 2021 - 02:55 WIB
JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta agar isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak disangkutpautkan dengan Istana apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Moeldoko, itu merupakan urusan pribadi dirinya dan tidak mewakili pihak Istana apalagi Presiden Jokowi.
(Baca juga: Masih Ada SBY, Kudeta Demokrat Dinilai Sulit Dilakukan)
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik angkat suara menanggapi pernyataan Moeldoko tersebut. Rachland meminta, jika isu kudeta itu merupakan urusan pribadi Moeldoko, maka sebaiknya lencana istana dicopot terlebih dahulu.
(Baca juga: Soal Demokrat, Moeldoko: Kudeta Itu dari Dalam, Masak dari Luar)
"Kalau urusan pribadi, sebaiknya lencana istana dicopot dulu dari dada," ujar Rachland Nashidik melalui akun twitter pribadinya @RachlanNashidik yang diunggah pada Senin, (1/2/2021) sekira pukul 22.04 WIB.
Tak hanya itu, Rachland juga sempat mengunggah cuitan, agar Moeldoko tidak berbohong ihwal pertemuan untuk membahas kudeta AHY. Berdasarkan informasi yang diterima Rachland, Moeldoko bukan didatangi oleh kader Partai Demokrat, melainkan mendatangi.
(Baca juga: Dituduh Ingin Ambil Alih Demokrat, Moeldoko: Jadi Pemimpin Jangan Baperan)
"Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman, tapi di Hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi Anda," ungkap Rachland melalui akun twitter pribadinya.
Sebelumnya, Moeldoko membantah adanya keterlibatan pihak Istana terkait isu dirinya akan mengkudeta Demokrat. Menurut Moeldoko, isu tersebut murni tentang dirinya dan tidak ada kaitannya dengan Istana maupun Presiden Jokowi.
"Jangan sedikit-sedikit Istana. Jangan ganggu Pak Jokowi dalam isu ini. Beliau tidak tahu sama sekali tentang isu ini, itu urusan saya, itu murni Moeldoko," tutur Moeldoko saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (1/2/2021).
Moeldoko menjelaskan, dirinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan sekaligus mantan Jenderal Panglima TNI selalu terbuka dan tidak memberi batasan kepada siapa pun. Termasuk individu maupun sekolompok organisasi yang ingin bertemu dan membicarakan berbagai hal.
Namun, Moeldoko heran pertemuannya dengan beberapa perwakilan Partai Demokrat justru dinilai berbeda. "Tidak ada rencana kudeta. Kudeta itu kan dari dalam bukan dari luar. Isu ini juga muncul karena ada foto yang tersebar," jelas dia.
(Baca juga: Masih Ada SBY, Kudeta Demokrat Dinilai Sulit Dilakukan)
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik angkat suara menanggapi pernyataan Moeldoko tersebut. Rachland meminta, jika isu kudeta itu merupakan urusan pribadi Moeldoko, maka sebaiknya lencana istana dicopot terlebih dahulu.
(Baca juga: Soal Demokrat, Moeldoko: Kudeta Itu dari Dalam, Masak dari Luar)
"Kalau urusan pribadi, sebaiknya lencana istana dicopot dulu dari dada," ujar Rachland Nashidik melalui akun twitter pribadinya @RachlanNashidik yang diunggah pada Senin, (1/2/2021) sekira pukul 22.04 WIB.
Tak hanya itu, Rachland juga sempat mengunggah cuitan, agar Moeldoko tidak berbohong ihwal pertemuan untuk membahas kudeta AHY. Berdasarkan informasi yang diterima Rachland, Moeldoko bukan didatangi oleh kader Partai Demokrat, melainkan mendatangi.
(Baca juga: Dituduh Ingin Ambil Alih Demokrat, Moeldoko: Jadi Pemimpin Jangan Baperan)
"Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman, tapi di Hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi Anda," ungkap Rachland melalui akun twitter pribadinya.
Sebelumnya, Moeldoko membantah adanya keterlibatan pihak Istana terkait isu dirinya akan mengkudeta Demokrat. Menurut Moeldoko, isu tersebut murni tentang dirinya dan tidak ada kaitannya dengan Istana maupun Presiden Jokowi.
"Jangan sedikit-sedikit Istana. Jangan ganggu Pak Jokowi dalam isu ini. Beliau tidak tahu sama sekali tentang isu ini, itu urusan saya, itu murni Moeldoko," tutur Moeldoko saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (1/2/2021).
Moeldoko menjelaskan, dirinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan sekaligus mantan Jenderal Panglima TNI selalu terbuka dan tidak memberi batasan kepada siapa pun. Termasuk individu maupun sekolompok organisasi yang ingin bertemu dan membicarakan berbagai hal.
Namun, Moeldoko heran pertemuannya dengan beberapa perwakilan Partai Demokrat justru dinilai berbeda. "Tidak ada rencana kudeta. Kudeta itu kan dari dalam bukan dari luar. Isu ini juga muncul karena ada foto yang tersebar," jelas dia.
(maf)
tulis komentar anda