Positivity Rate Covid-19 di Tanah Air Sebesar 27 Persen, Ini Artinya
Selasa, 26 Januari 2021 - 10:09 WIB
JAKARTA - Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Riskiyana Sukandhi Putra mengatakan saat ini positivity rate Covid-19 di Tanah Air sebesar 27%.
"Kalau kita melihat Covid-19 sekarang, semalam saya mendapat informasi bahwa positivity rate -nya adalah 27%," ungkap Riskiyana dalam Webinar bertema 'Mengapa Perlu Vaksinasi Covid-19?', Selasa (26/1/2021).
Baca juga: Anggota DPD Minta Komando Penanganan Covid-19 di Jabodetabek Dipegang Pemerintah Pusat
Riskiyana mengatakan, dengan positivity rate sebesar 27%, artinya setiap tiga orang yang diperiksa maka ada satu orang yang positif Covid-19. "Artinya kalau 27% ini dari katakanlah tiga yang diperiksa satu yang positif kalau 27% itu. Berarti kalau kita melihat tiga diperiksa satu yang positif, kita bisa melihat seberapa banyak yang menderita Covid-19 ini," katanya.
Baca juga: Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi
Menurutnya, kalau yang menderita Covid-19 semakin banyak kemudian dia menggunakan transportasi sehari-hari seperti pesawat ataupun kereta api yang tertutup, sementara satu di antara tiga penumpangnya adalah hasilnya positif, sangat berbahaya.
Riskiyana juga mengatakan yang paling berbahaya dan perlu diwaspadai adalah orang tanpa gejala. "Terutama yang berbahaya adalah orang yang tanpa gejala itu. Yang tanpa gejala yang tidak menunjukkan adanya keluhan tapi sebetulnya dia positif," katanya.
"Kalau kita melihat Covid-19 sekarang, semalam saya mendapat informasi bahwa positivity rate -nya adalah 27%," ungkap Riskiyana dalam Webinar bertema 'Mengapa Perlu Vaksinasi Covid-19?', Selasa (26/1/2021).
Baca juga: Anggota DPD Minta Komando Penanganan Covid-19 di Jabodetabek Dipegang Pemerintah Pusat
Riskiyana mengatakan, dengan positivity rate sebesar 27%, artinya setiap tiga orang yang diperiksa maka ada satu orang yang positif Covid-19. "Artinya kalau 27% ini dari katakanlah tiga yang diperiksa satu yang positif kalau 27% itu. Berarti kalau kita melihat tiga diperiksa satu yang positif, kita bisa melihat seberapa banyak yang menderita Covid-19 ini," katanya.
Baca juga: Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi
Menurutnya, kalau yang menderita Covid-19 semakin banyak kemudian dia menggunakan transportasi sehari-hari seperti pesawat ataupun kereta api yang tertutup, sementara satu di antara tiga penumpangnya adalah hasilnya positif, sangat berbahaya.
Riskiyana juga mengatakan yang paling berbahaya dan perlu diwaspadai adalah orang tanpa gejala. "Terutama yang berbahaya adalah orang yang tanpa gejala itu. Yang tanpa gejala yang tidak menunjukkan adanya keluhan tapi sebetulnya dia positif," katanya.
tulis komentar anda