Kelompok Anarcho Ancam Lakukan Penjarahan, IPW: Ada Sesuatu yang Aneh
Senin, 13 April 2020 - 10:07 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai ada sesuatu yang sangat aneh dengan kemunculan kelompok Anarcho-Syndicalism di tengah kegelisahan warga akibat wabah virus Corona.
"Tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba-tiba muncul kelompok yang disebut-sebut sebagai Anarcho. Mereka muncul dan menyebar vandalisme di mana-mana, yang seolah-olah memberitahukan bakal ada penjarahan besar-besaran pada tanggal 18 April," ujar Neta kepada SINDOnews, Senin (13/4/2020).
Menurut Neta, uniknya, rencana vandalisme tersebut sudah ada dummy nya sehingga tinggal disemprot dengan cat pilox ke berbagai tempat, terutama tembok. Dari sini terlihat bahwa kelompok ini secara tiba-tiba muncul dan secara tiba-tiba pula tampak terlihat terstruktur, sistematis, dan masif.
Dari pola gerakannya, Neta menilai kelompok Anarcho ini seperti sedang bekerja untuk menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus Corona.
Artinya, kelompok Anarcho ini sepertinya sedang mengukur kegelisahan publik dan sekaligus hedak mengukur kadar anarkisme di masyarakat pascapengumuman PSBB. "Sehingga bisa disimpulkan kerusuhan dan penjarahan yang mereka sebut-sebut dalam pampletnya itu sendiri sebenarnya tidak ada dan tidak akan terjadi," ucapnya.
Di sisi lain, lanjut Neta, situasi sosial ekonomi Indonesia hingga saat ini belum pada situasi seperti Mei 1998 dimana kebutuhan pokok sangat sulit didapat dan di sisi lain ada "perseteruan api dalam sekam" di antara elit politik maupun elit pemerintahan yang kemudian situasinya meledak akibat aksi spontan masyarakat dan mahasiswa yang jengkel pada rezim saat itu.
Meski demikian, Neta mangaku pihaknya memberi apresiasi pada jajaran kepolisian sudah melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi gerakan kelompok Anarcho ini. Menurut dia, apa yang dilakukan jajaran kepolisian tersebut adalah bagian utama dari fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama saat ini di mana masyarakat sedang resah mengadapi wabah Corona. "IPW juga berharap polri bisa segera menangkap otak di balik kelompok Anarcho ini, meski hal itu sepertinya mustahil bakal terungkap," kata dia.
"Tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba-tiba muncul kelompok yang disebut-sebut sebagai Anarcho. Mereka muncul dan menyebar vandalisme di mana-mana, yang seolah-olah memberitahukan bakal ada penjarahan besar-besaran pada tanggal 18 April," ujar Neta kepada SINDOnews, Senin (13/4/2020).
Menurut Neta, uniknya, rencana vandalisme tersebut sudah ada dummy nya sehingga tinggal disemprot dengan cat pilox ke berbagai tempat, terutama tembok. Dari sini terlihat bahwa kelompok ini secara tiba-tiba muncul dan secara tiba-tiba pula tampak terlihat terstruktur, sistematis, dan masif.
Dari pola gerakannya, Neta menilai kelompok Anarcho ini seperti sedang bekerja untuk menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus Corona.
Artinya, kelompok Anarcho ini sepertinya sedang mengukur kegelisahan publik dan sekaligus hedak mengukur kadar anarkisme di masyarakat pascapengumuman PSBB. "Sehingga bisa disimpulkan kerusuhan dan penjarahan yang mereka sebut-sebut dalam pampletnya itu sendiri sebenarnya tidak ada dan tidak akan terjadi," ucapnya.
Di sisi lain, lanjut Neta, situasi sosial ekonomi Indonesia hingga saat ini belum pada situasi seperti Mei 1998 dimana kebutuhan pokok sangat sulit didapat dan di sisi lain ada "perseteruan api dalam sekam" di antara elit politik maupun elit pemerintahan yang kemudian situasinya meledak akibat aksi spontan masyarakat dan mahasiswa yang jengkel pada rezim saat itu.
Meski demikian, Neta mangaku pihaknya memberi apresiasi pada jajaran kepolisian sudah melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi gerakan kelompok Anarcho ini. Menurut dia, apa yang dilakukan jajaran kepolisian tersebut adalah bagian utama dari fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama saat ini di mana masyarakat sedang resah mengadapi wabah Corona. "IPW juga berharap polri bisa segera menangkap otak di balik kelompok Anarcho ini, meski hal itu sepertinya mustahil bakal terungkap," kata dia.
(suc)
Lihat Juga :
tulis komentar anda