Sandiaga Sebut Big Data Permudah Upaya Majukan Parekraf
Senin, 18 Januari 2021 - 15:03 WIB
JAKARTA - Penggunaan teknologi big data sebagai acuan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ( Parekraf ) menjadi salah satu langkah strategis Kementerian Parekraf di bawah komando Sandiaga Salahudin Uno.
(Baca juga: Kualitas Lulusan SMK Pariwisata Rendah, DPR Ingatkan Sandiaga Uno)
Sandiaga mengatakan pengelolaan data bisa mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan jika dikelola dengan baik. Ia mencontohkan, melalui big data diketahui minat turis ke Lombok tidak hanya mengunjungi spot-spot wisata unggulan seperti Mandalika atau gili saja.
(Baca juga: Kualitas Lulusan SMK Pariwisata Dikeluhkan, DPR Ingatkan Sandiaga Uno)
"Dari data yang kita dapat, misalnya di NTB, ternyata minat itu bukan hanya di wilayah Mandalika saja. Tetapi, ada juga minat di Rinjani, Sengigi, dan Sumbawa. Itu kita dapatkan dari big data," kata Sandiaga, Senin (19/1/2021).
(Baca juga: Digosipkan Maju Pilgub DKI, Jubir Sandiaga: Biarlah Waktu yang Menjawab)
Tak hanya bisa mengukur minat wisatawan, melalui big data juga diketahui masyarakat dan pemangku kepentingan di Lombok menginginkan status bandara internasional di wilayahnyan. Berdasarkan big data, ada peningkatan kunjungan kala ada penerbangan langsung dari dan ke luar negeri.
"Mengenai direct flight, kita cek sesuai bahwa direct flight dari beberapa tempat ke Lombok ini meningkatkan kunjungan wisatawan," ucap Sandi.
Lebih lanjut kata Sandiaga, penggunaan big data sebagai basis mengambil kebijakan sangat membantu pihaknya dalam memajukan sektor pariwisata di Tanah Air.
"Jika kita mengambil kebijakan berbasis data, menggunakan big data, analytics kita akan sangat terbantukan," ujar Sandiaga.
(Baca juga: Kualitas Lulusan SMK Pariwisata Rendah, DPR Ingatkan Sandiaga Uno)
Sandiaga mengatakan pengelolaan data bisa mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan jika dikelola dengan baik. Ia mencontohkan, melalui big data diketahui minat turis ke Lombok tidak hanya mengunjungi spot-spot wisata unggulan seperti Mandalika atau gili saja.
(Baca juga: Kualitas Lulusan SMK Pariwisata Dikeluhkan, DPR Ingatkan Sandiaga Uno)
"Dari data yang kita dapat, misalnya di NTB, ternyata minat itu bukan hanya di wilayah Mandalika saja. Tetapi, ada juga minat di Rinjani, Sengigi, dan Sumbawa. Itu kita dapatkan dari big data," kata Sandiaga, Senin (19/1/2021).
(Baca juga: Digosipkan Maju Pilgub DKI, Jubir Sandiaga: Biarlah Waktu yang Menjawab)
Tak hanya bisa mengukur minat wisatawan, melalui big data juga diketahui masyarakat dan pemangku kepentingan di Lombok menginginkan status bandara internasional di wilayahnyan. Berdasarkan big data, ada peningkatan kunjungan kala ada penerbangan langsung dari dan ke luar negeri.
"Mengenai direct flight, kita cek sesuai bahwa direct flight dari beberapa tempat ke Lombok ini meningkatkan kunjungan wisatawan," ucap Sandi.
Lebih lanjut kata Sandiaga, penggunaan big data sebagai basis mengambil kebijakan sangat membantu pihaknya dalam memajukan sektor pariwisata di Tanah Air.
"Jika kita mengambil kebijakan berbasis data, menggunakan big data, analytics kita akan sangat terbantukan," ujar Sandiaga.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda