Pengamat Yakin Komjen Sigit Dipilih Jokowi Jadi Kapolri, Ini Alasannya
Senin, 11 Januari 2021 - 14:20 WIB
JAKARTA - Desas desus siapa pengganti Jenderal Polisi Idham Azis sebagai Kapolri terus menyeruak ke publik. Beredar kabar, nama-nama jenderal bintang tiga yang disodorkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Jokowi untuk menjadi calon Kapolri telah mengerucut.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (Sudra), Fadhli Harahab menilai dari semua jenderal yang masuk radar publik, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo paling berpeluang menggantikan Idham.
"Kenapa Sigit? Tebakannya cukup sederhana. Saya menduga internal polri ingin mengembalikan tradisi Kabareskrim menjadi Kapolri. Tradisi ini sudah lama hilang, setelah Pak Tito menjadi Kapolri. Beliau (Tito Karnavian-red) ditunjuk jadi Kapolri bukan dari karier Kabareskrim, tapi Kepala BNPT waktu itu," kata Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Senin (11/1/2021). ( )
Fadhli mengatakan, tentu faktor jabatan Kabareskrim bukan satu-satu elemen yang tunggal kenapa Sigit berpeluang menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara tersebut.
Dia menilai sama dengan perwira tinggi Polri yang lain, rekam jejak dan karier Sigit selama bertugas menjadi anggota Polri juga ikut menjadi pertimbangan istana.
Dia menuturkan, sejumlah kasus besar yang menyedot perhatian publik berhasil ditanganinya. Diantaranya, Fadhli menyebut, kasus buronan Djoko Tjandra yang kemudian menjerar dua jenderal di internal polri.
Selain itu, dia juga berhasil menetapkan delapan orang tersangka kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung). Kasus besar lainnya adalah pengungkapan narkoba jenis sabu sebanyak 1,2 ton, 35.000 butir pil ekstasi dan 410 Kg ganja selama kurun waktu Mei-Juni 2020. (Baca juga: Nama Komjen Listyo Sigit Menguat Jadi Kapolri, Ini Profilnya )
Termasuk berhasil mengambil alih kasus yang melibatkan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, serta penangkapan terhadap para terduga teroris di beberapa lokasi. Tak hanya itu, Sigit juga dikenal dekat dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Prestasi itu setidaknya menggambarkan bahwa Kabareskrim Sigit nomor wahid yang nanti dipilih pak Jokowi gantikan Jenderal Idham. Memang sigit belum pasti final, tapi setidaknya rekam jejak dia memuluskan langkahnya di DPR nanti," jelas pria yang juga Analis Politik asal UIN Jakarta ini.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (Sudra), Fadhli Harahab menilai dari semua jenderal yang masuk radar publik, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo paling berpeluang menggantikan Idham.
"Kenapa Sigit? Tebakannya cukup sederhana. Saya menduga internal polri ingin mengembalikan tradisi Kabareskrim menjadi Kapolri. Tradisi ini sudah lama hilang, setelah Pak Tito menjadi Kapolri. Beliau (Tito Karnavian-red) ditunjuk jadi Kapolri bukan dari karier Kabareskrim, tapi Kepala BNPT waktu itu," kata Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Senin (11/1/2021). ( )
Fadhli mengatakan, tentu faktor jabatan Kabareskrim bukan satu-satu elemen yang tunggal kenapa Sigit berpeluang menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara tersebut.
Dia menilai sama dengan perwira tinggi Polri yang lain, rekam jejak dan karier Sigit selama bertugas menjadi anggota Polri juga ikut menjadi pertimbangan istana.
Dia menuturkan, sejumlah kasus besar yang menyedot perhatian publik berhasil ditanganinya. Diantaranya, Fadhli menyebut, kasus buronan Djoko Tjandra yang kemudian menjerar dua jenderal di internal polri.
Selain itu, dia juga berhasil menetapkan delapan orang tersangka kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung). Kasus besar lainnya adalah pengungkapan narkoba jenis sabu sebanyak 1,2 ton, 35.000 butir pil ekstasi dan 410 Kg ganja selama kurun waktu Mei-Juni 2020. (Baca juga: Nama Komjen Listyo Sigit Menguat Jadi Kapolri, Ini Profilnya )
Termasuk berhasil mengambil alih kasus yang melibatkan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, serta penangkapan terhadap para terduga teroris di beberapa lokasi. Tak hanya itu, Sigit juga dikenal dekat dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Prestasi itu setidaknya menggambarkan bahwa Kabareskrim Sigit nomor wahid yang nanti dipilih pak Jokowi gantikan Jenderal Idham. Memang sigit belum pasti final, tapi setidaknya rekam jejak dia memuluskan langkahnya di DPR nanti," jelas pria yang juga Analis Politik asal UIN Jakarta ini.
(dam)
tulis komentar anda