HUT ke-48, PDIP Kedepankan Politik Kehidupan dan Peradaban
Minggu, 10 Januari 2021 - 13:45 WIB
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) memperingati HUT ke-48 pada hari ini. Berbagai aktivitas dilakukan mereka dengan dengan dua acara puncak berupa penanaman pohon dan tumpengan bersama rakyat.
Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Deddy Sitorus mengatakan DPP PDIP memutuskan bahwa HUT Partai tahun ini mengusung tema Indonesia Berkepribadian Dalam Berkebudayaan. Tema itu, kata Deddy, dirancang sebagai respons terhadap dinamika politik Tanah Air yang selama beberapa tahun terakhir diwarnai oleh kecenderungan meningkatnya gerakan anti kebhinekaan, anti kebudayaan dan bahkan anti terhadap Pancasila. (Baca juga: HUT ke-48 PDIP, Megawati: Visi Misi NKRI Hanya Satu Pembukaan UUD 19450
Pada saat bersamaan DPP Partai juga melihat kecenderungan meningkatnya kerusakan terhadap lingkungan hidup, terutama ekosistem sungai yang berdampak terhadap kehidupan manusia seperti banjir, tanah longsor, pencemaran dan berbagai bentuk kerusakan ekologis lainnya. Maka itu, dia mengatakan DPP PDIP memutuskan untuk fokus pada dua kegiatan utama yaitu Gerakan Menanam Pohon di Daerah Aliran Sungai, yang dilakukan di seluruh Indonesia dengan pusat kegiatan hari ini di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
"Kegiatan ini mengambil tema Sungai Jalan Peradaban dan diharapkan mampu menggugah kesadaran, terutama generasi milenial bahwa lingkungan hidup terutama sungai adalah pilar peradaban dan kunci keberlanjutan hidup manusia," ujar Deddy, Minggu (10/1/2021).
"Seluruh peradaban besar manusia di dunia ini umumnya berbasis sungai, hampir semua kota besar di dunia juga pasti berada di aliran sungai. Oleh karena itu menyelamatkan sungai berarti menyelamatkan manusia dan peradabannya, generasi milienial harus menyadari itu," tutur Deddy.
Selain itu, saat ini bumi dihantui oleh masalah dampak perubahan iklim yang sangat berdampak kepada seluruh aspek kehidupan manusia. Dampak dari perubahan iklim akan berakibat fatal bagi penduduk bumi yang menggantungkan kehidupannya di sektor pertanian dan kelautan, bagi anak-anak, perempuan dan yang berusia lanjut.
"Mereka yang saya sebut di atas adalah korban utama dan pertama dari pemanasan global dan perubahan iklim," katanya yang cukup lama menjadi aktivis lingkungan hidup sebelum terjun ke dunia politik ini.
Selain itu negara-negara tropis dan negara miskin juga akan menjadi korban pertama dan utama yang merasakan dampak pemanasan global dan perubahan iklim, dalam bentuk naiknya permukaan air laut, naiknya suhu bumi, terjadinya perubahan iklim setempat yang berakibat rusaknya budi daya pertanian, perikanan dan hilangnya daerah pesisir pantai. (Baca juga: PDIP: Jaga Kebersihan, Sungai Adalah Jalan Peradaban)
"Oleh karena itulah melalui kegiatan menanam pohon yang bertepatan dengan Hari Menanam Sejuta Pohon Sedunia ini, PDI Perjuangan berharap semua pihak meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan Politik Hijau, untuk menyelamatkan kehidupan dan peradaban manusia," kata Deddy.
Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Deddy Sitorus mengatakan DPP PDIP memutuskan bahwa HUT Partai tahun ini mengusung tema Indonesia Berkepribadian Dalam Berkebudayaan. Tema itu, kata Deddy, dirancang sebagai respons terhadap dinamika politik Tanah Air yang selama beberapa tahun terakhir diwarnai oleh kecenderungan meningkatnya gerakan anti kebhinekaan, anti kebudayaan dan bahkan anti terhadap Pancasila. (Baca juga: HUT ke-48 PDIP, Megawati: Visi Misi NKRI Hanya Satu Pembukaan UUD 19450
Pada saat bersamaan DPP Partai juga melihat kecenderungan meningkatnya kerusakan terhadap lingkungan hidup, terutama ekosistem sungai yang berdampak terhadap kehidupan manusia seperti banjir, tanah longsor, pencemaran dan berbagai bentuk kerusakan ekologis lainnya. Maka itu, dia mengatakan DPP PDIP memutuskan untuk fokus pada dua kegiatan utama yaitu Gerakan Menanam Pohon di Daerah Aliran Sungai, yang dilakukan di seluruh Indonesia dengan pusat kegiatan hari ini di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
"Kegiatan ini mengambil tema Sungai Jalan Peradaban dan diharapkan mampu menggugah kesadaran, terutama generasi milenial bahwa lingkungan hidup terutama sungai adalah pilar peradaban dan kunci keberlanjutan hidup manusia," ujar Deddy, Minggu (10/1/2021).
"Seluruh peradaban besar manusia di dunia ini umumnya berbasis sungai, hampir semua kota besar di dunia juga pasti berada di aliran sungai. Oleh karena itu menyelamatkan sungai berarti menyelamatkan manusia dan peradabannya, generasi milienial harus menyadari itu," tutur Deddy.
Selain itu, saat ini bumi dihantui oleh masalah dampak perubahan iklim yang sangat berdampak kepada seluruh aspek kehidupan manusia. Dampak dari perubahan iklim akan berakibat fatal bagi penduduk bumi yang menggantungkan kehidupannya di sektor pertanian dan kelautan, bagi anak-anak, perempuan dan yang berusia lanjut.
"Mereka yang saya sebut di atas adalah korban utama dan pertama dari pemanasan global dan perubahan iklim," katanya yang cukup lama menjadi aktivis lingkungan hidup sebelum terjun ke dunia politik ini.
Selain itu negara-negara tropis dan negara miskin juga akan menjadi korban pertama dan utama yang merasakan dampak pemanasan global dan perubahan iklim, dalam bentuk naiknya permukaan air laut, naiknya suhu bumi, terjadinya perubahan iklim setempat yang berakibat rusaknya budi daya pertanian, perikanan dan hilangnya daerah pesisir pantai. (Baca juga: PDIP: Jaga Kebersihan, Sungai Adalah Jalan Peradaban)
"Oleh karena itulah melalui kegiatan menanam pohon yang bertepatan dengan Hari Menanam Sejuta Pohon Sedunia ini, PDI Perjuangan berharap semua pihak meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan Politik Hijau, untuk menyelamatkan kehidupan dan peradaban manusia," kata Deddy.
Lihat Juga :
tulis komentar anda