Kiai Abdul Hayyie Naim Wafat, PDIP: Ulama NU Betawi yang Istikamah Jaga NKRI
Kamis, 31 Desember 2020 - 07:02 WIB
JAKARTA - Keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan belasungkawa dan duka yang mendalam atas wafatnya KH. Abdul Hayyie Naim, sosok ulama Betawi kharismatik yang senantiasa mencerahkan umat dan bangsa dengan wawasan ke-Islam-an yang toleran, sejuk, dan kaya dengan pemikiran kebangsaan.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, Kiai Abdul Hayyie Naim adalah ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang istikamah membimbing dan mendidik umat agar senantiasa menjaga NKRI. Ulama yang istikamah membangun persaudaraan ke-Islam-an, kebangsaan, dan kemanusiaan. (Baca juga: Indonesia Berduka karena Kehilangan 4 Ulama Kharismatik)
Hasto secara pribadi mengaku sering sowan dan silaturahim dengan almarhum, merasakan betapa ke-Islam-an dan kebangsaan menjadi inti perjuangan almarhum semasa hidupnya. Beliau ingin agar kita bersatu sebagai bangsa, karena negeri ini kita merdekakan dan bangun bersama-sama. "Dalam berbagai hal, saya beberapa kali di ajak oleh Abah untuk nonton TV Channel khusus dari Arab Saudi dan Mesir, guna melihat bagaimana Islam di negara tersebut juga melakukan akulturasi kebudayaan, termasuk menampilkan berbagai orkestra musik yang memadukan rasa," ujarnya, Rabu (30/12/2020). (Baca juga: Tahun Kesedihan, Empat Anggota Keluarga Pendiri NU Wafat di 2020)
Abuya KH. Abdul Hayyie Naim, biasa ulama ini disapa merupakan sosok ulama NU Betawi yang ingin agar Jakarta dan Indonesia tumbuh sebagai taman sari Islam sebagai rahmatan lil alamin. ”Sebab itu, politik sejatinya tidak memecah belah kita sebagai bangsa, bahkan justru memperkuat kita sebagai bangsa. Bahkan, dalam Pilpres yang lalu, beliau menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak anti-Islam. Justru dengan memilih KH. Ma'ruf Amien yang juga sahabat almarhum, menunjukkan Presiden Jokowi sangat cinta Islam dan ulama. Beliau sosok kiai bersahaja dan pemberani menyatakan kebenaran,” ucapnya.
Hasto mengatakan, dalam kesempatan pertemuan dengan almarhum di masa hidupnya, almarhum menyampaikan komitmen PDI Perjuangan terhadap umat Islam. "Perjuangan Bung Karno dan Bu Mega terhadap umat Islam Indonesia dan dunia sangat nyata. Kolaborasi kaum nasionalis dan NU akan mampu memperkokoh kebangsaan kita. Oleh sebab itu, kami semua merasa kehilangan sosok ulama, guru, dan orang tua. Semoga amal baik almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," tuturnya. (Rakhmat)
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, Kiai Abdul Hayyie Naim adalah ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang istikamah membimbing dan mendidik umat agar senantiasa menjaga NKRI. Ulama yang istikamah membangun persaudaraan ke-Islam-an, kebangsaan, dan kemanusiaan. (Baca juga: Indonesia Berduka karena Kehilangan 4 Ulama Kharismatik)
Hasto secara pribadi mengaku sering sowan dan silaturahim dengan almarhum, merasakan betapa ke-Islam-an dan kebangsaan menjadi inti perjuangan almarhum semasa hidupnya. Beliau ingin agar kita bersatu sebagai bangsa, karena negeri ini kita merdekakan dan bangun bersama-sama. "Dalam berbagai hal, saya beberapa kali di ajak oleh Abah untuk nonton TV Channel khusus dari Arab Saudi dan Mesir, guna melihat bagaimana Islam di negara tersebut juga melakukan akulturasi kebudayaan, termasuk menampilkan berbagai orkestra musik yang memadukan rasa," ujarnya, Rabu (30/12/2020). (Baca juga: Tahun Kesedihan, Empat Anggota Keluarga Pendiri NU Wafat di 2020)
Abuya KH. Abdul Hayyie Naim, biasa ulama ini disapa merupakan sosok ulama NU Betawi yang ingin agar Jakarta dan Indonesia tumbuh sebagai taman sari Islam sebagai rahmatan lil alamin. ”Sebab itu, politik sejatinya tidak memecah belah kita sebagai bangsa, bahkan justru memperkuat kita sebagai bangsa. Bahkan, dalam Pilpres yang lalu, beliau menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak anti-Islam. Justru dengan memilih KH. Ma'ruf Amien yang juga sahabat almarhum, menunjukkan Presiden Jokowi sangat cinta Islam dan ulama. Beliau sosok kiai bersahaja dan pemberani menyatakan kebenaran,” ucapnya.
Hasto mengatakan, dalam kesempatan pertemuan dengan almarhum di masa hidupnya, almarhum menyampaikan komitmen PDI Perjuangan terhadap umat Islam. "Perjuangan Bung Karno dan Bu Mega terhadap umat Islam Indonesia dan dunia sangat nyata. Kolaborasi kaum nasionalis dan NU akan mampu memperkokoh kebangsaan kita. Oleh sebab itu, kami semua merasa kehilangan sosok ulama, guru, dan orang tua. Semoga amal baik almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," tuturnya. (Rakhmat)
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda