Sandiaga Lakukan Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi Bangkitkan Parekraf
Selasa, 29 Desember 2020 - 21:11 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno telah mencanangkan berbagai program untuk bangkitkan sektor pariwisata di Tanah Air yang tengah terpuruk akibat pandemi Covid-19 dengan penerapan tiga hal. Yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
(Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sambut Baik Larangan Wisatawan Asing ke Indonesia)
Dalam berbagai kesempatan, Sandi menjelaskan, strategi inovasi dilakukan dengan pendekatan big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor patiwisata dan ekonomi kreatif.
"Inovasi juga akan menjadi dasar bagi pengembangan destinasi super prioritas dalam satu tahun yang meliputi kuliner, busana, tarian, hingga infrastruktur," kata Sandiaga.
(Baca juga: Soal Target Pariwisata, Sandiaga: Tidak Perlu Muluk-muluk)
Selain berinovasi, di masa pandemi Covid-19, Menparekraf juga mendorong seluruh pelaku pariwisata melakukan adaptasi dengan memenuhi syarat protokol Cleanliness, Healthy, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) atau memenuhi dari segi Kebersinan, Kesehatan, Keselamatan dan Keberlanjutan Lingkungan (K4).
Hasil adaptasi ini tampak seperti saat Sandi melakukan kunjungan kerja pertamanya ke Bali. Dalam kunjungan itu Sandi memastikan penerapan CHSE telah terpenuhi, salah satunya dengan tersedianya fasilitas tambahan berupa toilet bersih dan kering berstandar internasional.
"Saya juga meminta bantuan kepada kepala daerah dan ketua adat di Pulau Dewata untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, serta disiplin. Sehingga kita bisa membantu pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," kata Sandi.
Mempercepat pemulihan sektor parekraf ini, Sandi pun berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk menteri, pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah untuk memciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
"Kita harus berkolaborasi segera, kebijakan ini harus kita pastikan eksekusi yang tepat waktu, tepat sasaran dan tepat manfaat, dan tentunya lebih dari 40 juta lapangan kerja yang perlu kita selamatkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
(Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sambut Baik Larangan Wisatawan Asing ke Indonesia)
Dalam berbagai kesempatan, Sandi menjelaskan, strategi inovasi dilakukan dengan pendekatan big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor patiwisata dan ekonomi kreatif.
"Inovasi juga akan menjadi dasar bagi pengembangan destinasi super prioritas dalam satu tahun yang meliputi kuliner, busana, tarian, hingga infrastruktur," kata Sandiaga.
(Baca juga: Soal Target Pariwisata, Sandiaga: Tidak Perlu Muluk-muluk)
Selain berinovasi, di masa pandemi Covid-19, Menparekraf juga mendorong seluruh pelaku pariwisata melakukan adaptasi dengan memenuhi syarat protokol Cleanliness, Healthy, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) atau memenuhi dari segi Kebersinan, Kesehatan, Keselamatan dan Keberlanjutan Lingkungan (K4).
Hasil adaptasi ini tampak seperti saat Sandi melakukan kunjungan kerja pertamanya ke Bali. Dalam kunjungan itu Sandi memastikan penerapan CHSE telah terpenuhi, salah satunya dengan tersedianya fasilitas tambahan berupa toilet bersih dan kering berstandar internasional.
"Saya juga meminta bantuan kepada kepala daerah dan ketua adat di Pulau Dewata untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, serta disiplin. Sehingga kita bisa membantu pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," kata Sandi.
Mempercepat pemulihan sektor parekraf ini, Sandi pun berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk menteri, pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah untuk memciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
"Kita harus berkolaborasi segera, kebijakan ini harus kita pastikan eksekusi yang tepat waktu, tepat sasaran dan tepat manfaat, dan tentunya lebih dari 40 juta lapangan kerja yang perlu kita selamatkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
(maf)
tulis komentar anda