Amien Rais: Mungkinkah Kita Mengakhiri Kepura-puraan Politik?
Selasa, 29 Desember 2020 - 11:15 WIB
M Amien Rais. Foto/YouTube Amien Rais Official
JAKARTA - Selain mempersoalkan anggota DPR, DPD, dan MPR yang dianggap 'yes man' dan 'yes woman' kepada kemauan Presiden, mantan Ketua MPR RI Amien Rais juga mengajak untuk mengakhiri kepura-puraan politik. Apa ya maksudnya?
"Saya mengharapkan, mungkinkah kita semua itu mengakhiri kepura-kepuraan katakanlah. Yang selama ini memang membuat bangsa kita terpuruk dan kemudian juga sampai batas yang sangat jauh itu memperbodoh bahkan menghina rakyat kebanyakan," ujar Amien dalam catatan akhir tahun melalui Channel YouTube Amien Rais Official, dikutip SINDOnews, Selasa (29/12/2020).
Amien lantas mencontohkan aksi bagi-bagi sertifikat tanah di berbagai daerah. Tanah atau sawah rakyat diberi sertifikat yang alasannya pun indah yakni supaya rakyat bisa menjadikan agunan rumah atau tanahnya itu untuk dapatkan kredit dari bank. "Sekelebatan bagus, tetapi sesungguhnya ada teman saya yang mengingatkan bahwa itu, bagi-bagi sertifikat itu, orang kecil diberi sertifikat, memudahkan pinjam di bank, bahkan sesungguhnya akan lebih mudah dibeli oleh para konglomerat karena ada sertifikatnya, lebih aman, tidak usah ada sesuatu segi hukum, semua sudah langsung jadi pindah kepemilikan, dan ini saya kira sesuatu yang menurut saya pura-pura yang sudah kelewatan," jelas Amien Rais dalam video berjudul 'MALAPETAKA DEMOKRASI' #lawankezaliman #tegakkankeadilan itu.
( ).
Amien Rais menambahkan, di berbagai tempat dia mengatakan tangan yang satu dalam sebuah kesempatan bagi-bagi sertifikat kepada rakyat kecil, tetapi tangan yang keduanya itu dipegang erat-erat supaya tidak pernah menyentuh puluhan atau mungkin ratusan juta hektare hutan kita yang dinikmati oleh para pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan), yang memukul rasa keadilan masyarakat.
"Ini kepura-puraan yang menurut saya harus kita akhiri kalau kita mau sungguh-sungguh memperbaiki keadaan kita baik sekarang maupun masa-masa mendatang," ujar pendiri Partai Ummat ini.
(
).
"Saya mengharapkan, mungkinkah kita semua itu mengakhiri kepura-kepuraan katakanlah. Yang selama ini memang membuat bangsa kita terpuruk dan kemudian juga sampai batas yang sangat jauh itu memperbodoh bahkan menghina rakyat kebanyakan," ujar Amien dalam catatan akhir tahun melalui Channel YouTube Amien Rais Official, dikutip SINDOnews, Selasa (29/12/2020).
Amien lantas mencontohkan aksi bagi-bagi sertifikat tanah di berbagai daerah. Tanah atau sawah rakyat diberi sertifikat yang alasannya pun indah yakni supaya rakyat bisa menjadikan agunan rumah atau tanahnya itu untuk dapatkan kredit dari bank. "Sekelebatan bagus, tetapi sesungguhnya ada teman saya yang mengingatkan bahwa itu, bagi-bagi sertifikat itu, orang kecil diberi sertifikat, memudahkan pinjam di bank, bahkan sesungguhnya akan lebih mudah dibeli oleh para konglomerat karena ada sertifikatnya, lebih aman, tidak usah ada sesuatu segi hukum, semua sudah langsung jadi pindah kepemilikan, dan ini saya kira sesuatu yang menurut saya pura-pura yang sudah kelewatan," jelas Amien Rais dalam video berjudul 'MALAPETAKA DEMOKRASI' #lawankezaliman #tegakkankeadilan itu.
( ).
Amien Rais menambahkan, di berbagai tempat dia mengatakan tangan yang satu dalam sebuah kesempatan bagi-bagi sertifikat kepada rakyat kecil, tetapi tangan yang keduanya itu dipegang erat-erat supaya tidak pernah menyentuh puluhan atau mungkin ratusan juta hektare hutan kita yang dinikmati oleh para pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan), yang memukul rasa keadilan masyarakat.
"Ini kepura-puraan yang menurut saya harus kita akhiri kalau kita mau sungguh-sungguh memperbaiki keadaan kita baik sekarang maupun masa-masa mendatang," ujar pendiri Partai Ummat ini.
(
Baca Juga
(zik)
tulis komentar anda