Fadli Zon Tantang Menag Debat soal Populisme Islam
Senin, 28 Desember 2020 - 09:43 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengomentari pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tentang populisme Islam .
Yaqut Cholil Qoumas merasakan ada upaya penggiringan agama menjadi norma konflik yang pada akhirnya mendorong siapa pun yang berbeda keyakinan dianggap musuh dan harus diperangi.
(Baca juga : Mata-mata Jerman Kunjungi Markas FPI, Pengamat: Kemlu Kecolongan )
Menanggapi pernyataan Menag, Fadli melalui akun Twitternya @fadlizon menyampaikan komentarnya. Dia mempertanyakan tugas pokok dan fungsi (tupoksio) Menag menyatakan hal tersebut.
Tidak hanya itu, Fadli juga mengajak untuk berdebat di ruang publik mengenai tentang populisme dan populisme Islam.
(Baca juga : Amien Rais Anggap Anggota DPR dan DPD Jadi 'Yes Man': Sudah Tidak Bisa Angkat Kepala Melakukan Kritik )
Dia juga mempertanyakan pria yang bisa disapa Gus Yaqut ini mengurusi tentang hal tersebut. "Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu 'populisme', 'populisme Islam' dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?" kata Fadli Zon, Minggu 27 Desember 2020.( )
Sebelumnya, Gus Yaqut mengajak semua umat beragama di Indonesia menjadikan agama sebagai inspirasi. Untuk itu, Menag pun berharap populisme Islam tidak berkembang luas di Indonesia untuk mencegah agama dijadikan norma konflik.
"Saya tentu tidak akan menyampaikan banyak hal. Saya ingin mengulang apa yang kemarin saya katakan, atau saya sampaikan ketika saya diberikan kesempatan pertama oleh Bapak Presiden Jokowi untuk menyampaikan pidato di depan seluruh masyarakat Indonesia. Saya mengajak kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan sebagai aspirasi," kata Gus Yaqut panggilan akrabnya dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama dengan tema Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan secara virtual, Minggu 27 Desember 2020. ( )
Yaqut Cholil Qoumas merasakan ada upaya penggiringan agama menjadi norma konflik yang pada akhirnya mendorong siapa pun yang berbeda keyakinan dianggap musuh dan harus diperangi.
(Baca juga : Mata-mata Jerman Kunjungi Markas FPI, Pengamat: Kemlu Kecolongan )
Menanggapi pernyataan Menag, Fadli melalui akun Twitternya @fadlizon menyampaikan komentarnya. Dia mempertanyakan tugas pokok dan fungsi (tupoksio) Menag menyatakan hal tersebut.
Tidak hanya itu, Fadli juga mengajak untuk berdebat di ruang publik mengenai tentang populisme dan populisme Islam.
(Baca juga : Amien Rais Anggap Anggota DPR dan DPD Jadi 'Yes Man': Sudah Tidak Bisa Angkat Kepala Melakukan Kritik )
Dia juga mempertanyakan pria yang bisa disapa Gus Yaqut ini mengurusi tentang hal tersebut. "Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu 'populisme', 'populisme Islam' dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?" kata Fadli Zon, Minggu 27 Desember 2020.( )
Sebelumnya, Gus Yaqut mengajak semua umat beragama di Indonesia menjadikan agama sebagai inspirasi. Untuk itu, Menag pun berharap populisme Islam tidak berkembang luas di Indonesia untuk mencegah agama dijadikan norma konflik.
"Saya tentu tidak akan menyampaikan banyak hal. Saya ingin mengulang apa yang kemarin saya katakan, atau saya sampaikan ketika saya diberikan kesempatan pertama oleh Bapak Presiden Jokowi untuk menyampaikan pidato di depan seluruh masyarakat Indonesia. Saya mengajak kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan sebagai aspirasi," kata Gus Yaqut panggilan akrabnya dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama dengan tema Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan secara virtual, Minggu 27 Desember 2020. ( )
tulis komentar anda