Aksi 1812, MUI Minta Massa FPI Tidak Demo Secara Berlebihan
Kamis, 17 Desember 2020 - 18:53 WIB
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) meminta massa Ormas Front Pembela Islam ( FPI ) tidak berunjuk rasa 1812 secara berlebihan di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
(Baca juga: PA 212 Tidak Heran Jika Polda Metro Enggan Beri Izin Aksi 1812 Besok)
"Saya minta dengan sangat para pihak harus menahan diri dari kerumunan, karena demo tidak bisa menjaga diri dari kerumunan yang berpotensi tertular Covid-19," ujar Sekretaris Jenderal DPP MUI Amirsyah Tambunan di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
(Baca juga: Kapolda Metro Jaya Nilai Aksi 1812 di Istana Negara Amat Berbahaya)
Kata dia, massa FPI dapat melakukan cara lain untuk menyampaikan tuntutan terkait pembebasan Rizieq Shihab dan usut tuntas enam pengawal Rizieq yang meninggal dunia. Dia menambahkan, pengikut Rizieq harus mempertimbangkan etika untuk unjuk rasa ke jalanan karena masa Pandemi Covid-19.
"Rencana aksi turun ke lapangan yang dilakukan FPI harus lebih beretika mengingat situasi pandemi dan Covid-19 semakin tinggi," ujar Amirsyah.
Selain itu, dia menyarankan FPI mengirimkan tuntutan melalui media sosial atau surat resmi kepada lembaga yang dituju, serta patuh terhadap aturan karena Indonesia sebagai negara hukum. Bahkan dia mengatakan pimpinan FPI dapat bersilaturahmi dengan pihak tertentu dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sebelumnya, beredar informasi rencana beberapa ormas, antara lain Persaudaraan Alumni (PA) 212, FPI, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan menggelar aksi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/12/2020). Pengunjuk rasa akan menyampaikan tuntutan pembebasan Rizieq Shihab dan usut tuntas kematian enam pengawal Rizieq.
(Baca juga: PA 212 Tidak Heran Jika Polda Metro Enggan Beri Izin Aksi 1812 Besok)
"Saya minta dengan sangat para pihak harus menahan diri dari kerumunan, karena demo tidak bisa menjaga diri dari kerumunan yang berpotensi tertular Covid-19," ujar Sekretaris Jenderal DPP MUI Amirsyah Tambunan di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
(Baca juga: Kapolda Metro Jaya Nilai Aksi 1812 di Istana Negara Amat Berbahaya)
Kata dia, massa FPI dapat melakukan cara lain untuk menyampaikan tuntutan terkait pembebasan Rizieq Shihab dan usut tuntas enam pengawal Rizieq yang meninggal dunia. Dia menambahkan, pengikut Rizieq harus mempertimbangkan etika untuk unjuk rasa ke jalanan karena masa Pandemi Covid-19.
"Rencana aksi turun ke lapangan yang dilakukan FPI harus lebih beretika mengingat situasi pandemi dan Covid-19 semakin tinggi," ujar Amirsyah.
Selain itu, dia menyarankan FPI mengirimkan tuntutan melalui media sosial atau surat resmi kepada lembaga yang dituju, serta patuh terhadap aturan karena Indonesia sebagai negara hukum. Bahkan dia mengatakan pimpinan FPI dapat bersilaturahmi dengan pihak tertentu dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sebelumnya, beredar informasi rencana beberapa ormas, antara lain Persaudaraan Alumni (PA) 212, FPI, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan menggelar aksi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/12/2020). Pengunjuk rasa akan menyampaikan tuntutan pembebasan Rizieq Shihab dan usut tuntas kematian enam pengawal Rizieq.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda