Special Report Live di iNews dan RCTI+ Kamis Pukul 15.30: Sakit Hati Berujung Mutilasi
Kamis, 17 Desember 2020 - 14:52 WIB
Sakit Hati Berujung Mutilasi akan menjadi tema Special Report hari ini, Kamis 17 Desember 2020, pukul 15:30 WIB di iNews. Ikuti pula program ini melalui aplikasi RCTI+ dan www.rctiplus.com. Foto/MNC Media
JAKARTA - Kasus mutilasi bukan pertama kali terjadi. Peristiwa pembunuhan yang amat mengerikan itu sudah beberapa kali terjadi di Indonesia.
Baru-baru ini, publik kembali dikejutkan dengan kasus mutilasi yang dilakukan oleh 'manusia silver' terhadap Doni Saputra. Peristiwa memilukan itu terjadi di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (6/12/2020). (Baca juga: Manusia Silver Memutilasi Korban karena Tak Ingin Ada Korban Sodomi Lagi)
Isak tangis Rusmini pecah, saat jenazah anaknya, Doni Saputra tiba di rumah duka. Jenazah Doni tiba di rumah duka setelah melalui serangkaian proses pencocokan DNA dan autopsi di rumah sakit Polri. Jenazah Doni dikebumikan di pemakaman keluarga, tak jauh dari rumah duka.
Sebelumnya, Tim Resmob Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi di Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak 35 adegan diperagakan, di tujuh titik lokasi kejadian.
Adegan dalam rekonstruksi dimulai dari rumah tersangka di kawasan Jakasampurna, Kota Bekasi. Dalam rekonstruksi terungkap, tersangka menghabisi korban menggunakan sebilah golok. (Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Mutilasi yang Dilakukan Manusia Silver)
Kejadian bermula pada saat korban memaksa pelaku untuk melakukan hubungan seksual sesama jenis, namun pelaku menolak. Korban pun mengancam pelaku dengan pisau dan mengiming-imingi akan memberikan uang.
Hubungan badan sesama jenis antarkeduanya pun terjadi. Usai melakukan perbuatan tersebut, korban tertidur, sedangkan pelaku mandi untuk membersihkan diri. Pada saat korban tertidur, pelaku menghabisi korban dengan sebilah golok. Tersangka memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian dan membuangnya di tempat berbeda, guna menghilangkan jejak.
"Sakit Hati Berujung Mutilasi" akan menjadi tema "Special Report" hari ini, Kamis 17 Desember 2020, pukul 15:30 WIB bersama host Wilson Purba secara langsung di stasiun televisi berita milik MNC Group, iNews. Ikuti pula program ini melalui aplikasi RCTI+ dan www.rctiplus.com.
Baru-baru ini, publik kembali dikejutkan dengan kasus mutilasi yang dilakukan oleh 'manusia silver' terhadap Doni Saputra. Peristiwa memilukan itu terjadi di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (6/12/2020). (Baca juga: Manusia Silver Memutilasi Korban karena Tak Ingin Ada Korban Sodomi Lagi)
Isak tangis Rusmini pecah, saat jenazah anaknya, Doni Saputra tiba di rumah duka. Jenazah Doni tiba di rumah duka setelah melalui serangkaian proses pencocokan DNA dan autopsi di rumah sakit Polri. Jenazah Doni dikebumikan di pemakaman keluarga, tak jauh dari rumah duka.
Sebelumnya, Tim Resmob Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi di Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak 35 adegan diperagakan, di tujuh titik lokasi kejadian.
Adegan dalam rekonstruksi dimulai dari rumah tersangka di kawasan Jakasampurna, Kota Bekasi. Dalam rekonstruksi terungkap, tersangka menghabisi korban menggunakan sebilah golok. (Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Mutilasi yang Dilakukan Manusia Silver)
Kejadian bermula pada saat korban memaksa pelaku untuk melakukan hubungan seksual sesama jenis, namun pelaku menolak. Korban pun mengancam pelaku dengan pisau dan mengiming-imingi akan memberikan uang.
Hubungan badan sesama jenis antarkeduanya pun terjadi. Usai melakukan perbuatan tersebut, korban tertidur, sedangkan pelaku mandi untuk membersihkan diri. Pada saat korban tertidur, pelaku menghabisi korban dengan sebilah golok. Tersangka memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian dan membuangnya di tempat berbeda, guna menghilangkan jejak.
"Sakit Hati Berujung Mutilasi" akan menjadi tema "Special Report" hari ini, Kamis 17 Desember 2020, pukul 15:30 WIB bersama host Wilson Purba secara langsung di stasiun televisi berita milik MNC Group, iNews. Ikuti pula program ini melalui aplikasi RCTI+ dan www.rctiplus.com.
(poe)
tulis komentar anda