Moncer di Bisnis, Kreativitas Gibran dan Bobby Dinantikan di Pemerintahan
Kamis, 10 Desember 2020 - 11:12 WIB
JAKARTA - Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dalam Pilkada 2020 menempatkan pasangan Gibran Rakabuming Raka -Teguh Prakosa memenangkan Pilwalkot Solo. Demikian juga keunggulan yang diraih Bobby Nasution-Aulia Rahman di Pilwalkot Medan.
Pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Wawan Sobari menilai kemenangan dua tokoh muda itu tidak lepas dari latar belakang kekerabatan langsung sebagai anak dan menantu Presiden Jokowi.
“Majunya Gibran dan Bobby sebenarnya sudah diuntungkan secara tidak langsung oleh branding-nya Pak Jokowi sebagai Presiden. Karena mereka anak dan menantunya Pak Jokowi makanya (masyarakat) ya sudahlah. Itulah rasionalitas terbatas dari publik,” kata Wawan kepada SINDOnews, Kamis (10/12/2020).
(Baca: Gibran dan Bobby Menang, Daftar Kekerabatan Pejabat Publik Makin Panjang)
Namun, keberhasilan kedua pemuda tersebut juga disinyalir kuat karena pengalaman dan popularitas sebagai pebisnis kuliner. Menurut Wawan, inilah kesempatan emas bagi Gibran maupun Bobby untuk menunjukkan kreativitas mereka. Tidak hanya dalam bisnis, tapi bisa membawa kreativitas itu dalam birokrasi pemerintahan.
“Jadi, Gibran dan Bobby itu bisa membawa atmosfer kreativitas dalam aktivitas bisnis ke birokrasi pemerintahan lewat pengalaman mereka. Sederhananya, mereka harus selalu berusaha mencari ruang kebijakan untuk menyelesaikan masalah maupun memanfaatkan keunggulan daerahnya,” terang dia.
(Baca: Kemenangan Gibran dan Bobby Sempurnakan Dinasti Politik Jokowi)
Meski belum punya sepak terjang di dunia politik dan pemerintahan, dia tidak setuju dengan paradigma bahwa pemimpin itu satu-satunya penentu kemajuan suatu daerah. Menurut dia, kepala daerah akan tetap dibayangi oleh jajaran birokrasi.
“Gibran maupun Bobby itu tinggal bagaimana mereka nanti mampu mengelola betul birokrasi menjadi mesin perubahan. Pasca pilkada, maka kemudian mesin politik itu harus bertransformasi dan berubah menjadi mesin kerja,” ujar ketua Program Studi Magister Ilmu Sosial FISIP UB itu.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Lantaran itu, Wawan mengingatkan agar dalam menjalankan kepemimpinan di daerah jangan sampai direcoki oleh tim sukses. Kemudian, baik Gibran maupun Bobby harus bisa memberi kepercayaan kepada birokrasi. Sebab, bagaimanapun juga birokrasi jauh lebih paham dan punya pengalaman untuk mengelola pemerintahan.
Pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Wawan Sobari menilai kemenangan dua tokoh muda itu tidak lepas dari latar belakang kekerabatan langsung sebagai anak dan menantu Presiden Jokowi.
“Majunya Gibran dan Bobby sebenarnya sudah diuntungkan secara tidak langsung oleh branding-nya Pak Jokowi sebagai Presiden. Karena mereka anak dan menantunya Pak Jokowi makanya (masyarakat) ya sudahlah. Itulah rasionalitas terbatas dari publik,” kata Wawan kepada SINDOnews, Kamis (10/12/2020).
(Baca: Gibran dan Bobby Menang, Daftar Kekerabatan Pejabat Publik Makin Panjang)
Namun, keberhasilan kedua pemuda tersebut juga disinyalir kuat karena pengalaman dan popularitas sebagai pebisnis kuliner. Menurut Wawan, inilah kesempatan emas bagi Gibran maupun Bobby untuk menunjukkan kreativitas mereka. Tidak hanya dalam bisnis, tapi bisa membawa kreativitas itu dalam birokrasi pemerintahan.
“Jadi, Gibran dan Bobby itu bisa membawa atmosfer kreativitas dalam aktivitas bisnis ke birokrasi pemerintahan lewat pengalaman mereka. Sederhananya, mereka harus selalu berusaha mencari ruang kebijakan untuk menyelesaikan masalah maupun memanfaatkan keunggulan daerahnya,” terang dia.
(Baca: Kemenangan Gibran dan Bobby Sempurnakan Dinasti Politik Jokowi)
Meski belum punya sepak terjang di dunia politik dan pemerintahan, dia tidak setuju dengan paradigma bahwa pemimpin itu satu-satunya penentu kemajuan suatu daerah. Menurut dia, kepala daerah akan tetap dibayangi oleh jajaran birokrasi.
“Gibran maupun Bobby itu tinggal bagaimana mereka nanti mampu mengelola betul birokrasi menjadi mesin perubahan. Pasca pilkada, maka kemudian mesin politik itu harus bertransformasi dan berubah menjadi mesin kerja,” ujar ketua Program Studi Magister Ilmu Sosial FISIP UB itu.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Lantaran itu, Wawan mengingatkan agar dalam menjalankan kepemimpinan di daerah jangan sampai direcoki oleh tim sukses. Kemudian, baik Gibran maupun Bobby harus bisa memberi kepercayaan kepada birokrasi. Sebab, bagaimanapun juga birokrasi jauh lebih paham dan punya pengalaman untuk mengelola pemerintahan.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda