Habib Rizieq Ajak Pemerintah Dialog, DPR: Ajukan Permohonan Tertulis
Kamis, 03 Desember 2020 - 19:53 WIB
JAKARTA - Keinginan Habib Rizieq Shihab (HRS) untuk melakukan dialog dengan pemerintah, ditanggapi beragam oleh banyak pihak. Namun, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin melihat dialog tersebut harus ditujukan secara resmi dan tertulis, kepada siapa ditujukan dan apa maksudnya.
“Dalam menyikapi seseorang yang ingin melakukan dialog dengan pemerintah, tentu harus mengajukan kepada pemerintah dalam hal ini kepada siapa institusinya, kementerian mana, dan nanti tinggal kementerian itu mengagendakan. Sama dengan kita DPR, kita Namanya kan aspirasi, untuk komunikasi itu kita terima, sepanjang diajukan jadwalnya, karena kan agenda pemerintah juga padat untuk hal ini,” kata Azis kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2020). (Baca juga: Habib Rizieq Ajak Pemerintah Dialog, Pengamat: Untungkan Kedua Belah Pihak)
Menurut politikus Partai Golkar ini, setelah permohonan tersebut masuk, pemerintah tinggal mengagendakan, waktu, topik dan apa agendanya. Apalagi, sekarang ini menjelang akhir 2020, bagaimana tahun ini akan segera berakhir, dan outlook untuk menatap 2021 mendatang. “Ini bisa dilakukan dialog. Nggak ada masalah untuk dialog,” ujarnya. (Baca juga: Habib Rizieq Tegaskan Revolusi Akhlak Bukan untuk Cari Kekuasaan)
Mantan Ketua Komisi III DPR ini melihat, dialog antara HRS dan pemerintah bisa saja dilakukan dan bisa saja pemerintah mengagendakan. Hanya saja, tentu pihak yang mengajak dialog ini perlu mengirimkan surat tertulis dan apa maksud dari dialog tersebut. “Bisa, bisa saja itu dilakukan, dan pemerintah bisa saja mengagendakan, tinggal dari pihaknya yang berkeinginan terus harus mengajukan tertulis, dengan apa maksudnya untuk melakukan dialog dan lain sebagainya,” terang legislator Dapil Lampung itu.
Azis meyakini, dengan dialog ini, dapat menemukan langkah-langkah strategis untuk membangun bangsa ini, karena setiap orang memiliki peranannya berbeda-beda dari waktu ke waktu. “Karena, tentu dengan dialog akan menemukan langkah-langkah strategis untuk membangun bangsa ini, setiap orang kan punya peran, perannya berbeda-beda dari suatu waktu ke waktu,” pungkas Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.
“Dalam menyikapi seseorang yang ingin melakukan dialog dengan pemerintah, tentu harus mengajukan kepada pemerintah dalam hal ini kepada siapa institusinya, kementerian mana, dan nanti tinggal kementerian itu mengagendakan. Sama dengan kita DPR, kita Namanya kan aspirasi, untuk komunikasi itu kita terima, sepanjang diajukan jadwalnya, karena kan agenda pemerintah juga padat untuk hal ini,” kata Azis kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2020). (Baca juga: Habib Rizieq Ajak Pemerintah Dialog, Pengamat: Untungkan Kedua Belah Pihak)
Menurut politikus Partai Golkar ini, setelah permohonan tersebut masuk, pemerintah tinggal mengagendakan, waktu, topik dan apa agendanya. Apalagi, sekarang ini menjelang akhir 2020, bagaimana tahun ini akan segera berakhir, dan outlook untuk menatap 2021 mendatang. “Ini bisa dilakukan dialog. Nggak ada masalah untuk dialog,” ujarnya. (Baca juga: Habib Rizieq Tegaskan Revolusi Akhlak Bukan untuk Cari Kekuasaan)
Mantan Ketua Komisi III DPR ini melihat, dialog antara HRS dan pemerintah bisa saja dilakukan dan bisa saja pemerintah mengagendakan. Hanya saja, tentu pihak yang mengajak dialog ini perlu mengirimkan surat tertulis dan apa maksud dari dialog tersebut. “Bisa, bisa saja itu dilakukan, dan pemerintah bisa saja mengagendakan, tinggal dari pihaknya yang berkeinginan terus harus mengajukan tertulis, dengan apa maksudnya untuk melakukan dialog dan lain sebagainya,” terang legislator Dapil Lampung itu.
Azis meyakini, dengan dialog ini, dapat menemukan langkah-langkah strategis untuk membangun bangsa ini, karena setiap orang memiliki peranannya berbeda-beda dari waktu ke waktu. “Karena, tentu dengan dialog akan menemukan langkah-langkah strategis untuk membangun bangsa ini, setiap orang kan punya peran, perannya berbeda-beda dari suatu waktu ke waktu,” pungkas Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.
(cip)
tulis komentar anda