Habib Rizieq Ajak Pemerintah Dialog, Pengamat: Untungkan Kedua Belah Pihak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mengajak pemerintah untuk melakukan dialog, terkait dengan sejumlah ketegangan yang selama ini terjadi antara pemerintah dan pihak HRS.
Menanggapi hal itu, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Jakarta, Hendri Satrio berpandangan, seorang pimpinan organisasi dan juga ulama, tentu HRS harus membuka ruang dialog dengan pemerintah. Karena apapun itu, HRS juga merupakan rakyat Indonesia. “HRS harus bisa membuka ruang dialog kepada pemerintah, apapun itu kan dia rakyat, masa nggak mau dialog dengan pemerintah,” kata pria yang akrab disapa Hensat ini kepada SINDO Media, Kamis (3/12/2020). (Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Menurut Hensat, permintaan dialog Habib Rizieq ini bukan lantaran dia sudah melemah atau tidak, tapi hal ini justru bagaimana gaya kepemimpinan HRS yang ditentukan di sini. Aapakah benar seorang HRS ini mau berdialog dengan pemerintah. “Ini bukan masalah melemah atau tidak, tapi justru kepemimpinan seorang HRS ini ditentukan di sini, dia mau nggak berdialog dengan pemerintah,” ujarnya. (Baca juga: Habib Rizieq Tegaskan Revolusi Akhlak Bukan untuk Cari Kekuasaan)
Hensat memprediksi, kalau antara HRS dan pemerintah benar-benar melakukan dialog, maka, kedua belah pihak akan diuntungkan. Di satu sisi, anggota FPI pun akan tenang, dan pemerintah juga bisa fokus melakukan kerja-kerjanya terkait sejumlah persoalan yang mengemuka saat ini. “Kalau dia mau berdialog dengan pemerintah, anggotanya juga tenang, dua-duanya diuntungkan, HRS bisa tetap berdakwah, pemerintah juga bisa menjalankan UU dan berkonsetrasi pada hal-hal lain seperti Papua dan masalah di Makassar,” ungkap Direktur Eksekutif KedaiKOPI itu. *kiswondari
Menanggapi hal itu, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Jakarta, Hendri Satrio berpandangan, seorang pimpinan organisasi dan juga ulama, tentu HRS harus membuka ruang dialog dengan pemerintah. Karena apapun itu, HRS juga merupakan rakyat Indonesia. “HRS harus bisa membuka ruang dialog kepada pemerintah, apapun itu kan dia rakyat, masa nggak mau dialog dengan pemerintah,” kata pria yang akrab disapa Hensat ini kepada SINDO Media, Kamis (3/12/2020). (Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Menurut Hensat, permintaan dialog Habib Rizieq ini bukan lantaran dia sudah melemah atau tidak, tapi hal ini justru bagaimana gaya kepemimpinan HRS yang ditentukan di sini. Aapakah benar seorang HRS ini mau berdialog dengan pemerintah. “Ini bukan masalah melemah atau tidak, tapi justru kepemimpinan seorang HRS ini ditentukan di sini, dia mau nggak berdialog dengan pemerintah,” ujarnya. (Baca juga: Habib Rizieq Tegaskan Revolusi Akhlak Bukan untuk Cari Kekuasaan)
Hensat memprediksi, kalau antara HRS dan pemerintah benar-benar melakukan dialog, maka, kedua belah pihak akan diuntungkan. Di satu sisi, anggota FPI pun akan tenang, dan pemerintah juga bisa fokus melakukan kerja-kerjanya terkait sejumlah persoalan yang mengemuka saat ini. “Kalau dia mau berdialog dengan pemerintah, anggotanya juga tenang, dua-duanya diuntungkan, HRS bisa tetap berdakwah, pemerintah juga bisa menjalankan UU dan berkonsetrasi pada hal-hal lain seperti Papua dan masalah di Makassar,” ungkap Direktur Eksekutif KedaiKOPI itu. *kiswondari
(cip)