Saat Habib Rizieq Bicara tentang Lawan Cerdas Berakal Sehat dan Kawan Bodoh Penjilat
Sabtu, 28 November 2020 - 22:19 WIB
JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab membandingkan tentang seorang lawan yang cerdas dan berakal sehat dengan sejuta kawan bodoh yang bermental penjilat.
Hal itu disampaikan Habib Rizieq saat menyampaikan sambutan secara audio dalam Peluncuran dan Bedah Buku Pemikiran Sang Revolusioner Dr Syahganda Nainggolan yang digelar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) , Jumat (27/11/2020). Rekaman sambutan Habib Rizieq tersebut ditayangkan di Channel YouTube Refly Harun, diberi judul SATU LAWAN KRITIS LEBIH BAIK DARIPADA SERIBU KAWAN PENJILAT!! l Habib Rizieq dalam Acara KAMI.
Menurut Habib Rizieq , semestinya pemerintah tidak menjadikan Syahganda Nainggolan dan kawan-kawan sebagai musuh atau ancaman sehingga dibungkam dan dikurung. Mestinya mereka dijadikan sparring partner dan lawan diskusi yang berakal sehat. Diketahui, Syahganda dan sejumlah rekannya seperti M Jumhur Hidayat dijadikan tersangka lantaran diduga menghasut sehingga menyebabkan kericuhan saat demo menolak Omnibus Law.
( ).
"Kita mesti ingat, satu lawan yang cerdas dan berakal sehat, jauh lebih baik dari sejuta kawan yang bodoh dan bermental penjilat. Karena, melalui lawan cerdas berakal sehat, rezim penguasa bisa mendeteksi kelemahan diri sejak dini sehingga bisa segera memperbaiki diri dan memperkuat sisi-sisi kelemahannya tadi," kata Habib Rizieq .
Sedangkan, lanjut Rizieq, melalui kawan bodoh penjilat, rezim penguasa tidak akan pernah tahu kelemahan diri, sehingga akan semakin terpuruk dalam kehancuran. "Jadi saya ulangi sekali lagi, satu lawan yang cerdas dan berakal sehat jauh lebih baik dari sejuta kawan bodoh dan bermental penjilat."
( ).
Dalam kesempatan tersebut, Rizieq juga menyarankan kepada pemerintah agar membebaskan para tahanan politik. "Ajak diskusi, ajak mereka debat yang sehat, suruh mereka semua kritisi segala kebijakan pemerintah yang menurut mereka membahayakan bangsa dan negara, dan minta sekaigus kepada mereka apa solusi yang mereka punya untuk atasi problem kebangsaan. Jadi jangan dijadikan musuh."
Habib Rizieq yakin, jika sarannya ini dijalankan, tidak terjadi kegaduhan di negeri ini. "Insya Allah, kalau saran ini dijalankan, maka segala kegaduhan tidak perlu terjadi di negara tercinta Negara Kesatuan Republik Indonesia."
(
).
Hal itu disampaikan Habib Rizieq saat menyampaikan sambutan secara audio dalam Peluncuran dan Bedah Buku Pemikiran Sang Revolusioner Dr Syahganda Nainggolan yang digelar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) , Jumat (27/11/2020). Rekaman sambutan Habib Rizieq tersebut ditayangkan di Channel YouTube Refly Harun, diberi judul SATU LAWAN KRITIS LEBIH BAIK DARIPADA SERIBU KAWAN PENJILAT!! l Habib Rizieq dalam Acara KAMI.
Menurut Habib Rizieq , semestinya pemerintah tidak menjadikan Syahganda Nainggolan dan kawan-kawan sebagai musuh atau ancaman sehingga dibungkam dan dikurung. Mestinya mereka dijadikan sparring partner dan lawan diskusi yang berakal sehat. Diketahui, Syahganda dan sejumlah rekannya seperti M Jumhur Hidayat dijadikan tersangka lantaran diduga menghasut sehingga menyebabkan kericuhan saat demo menolak Omnibus Law.
( ).
"Kita mesti ingat, satu lawan yang cerdas dan berakal sehat, jauh lebih baik dari sejuta kawan yang bodoh dan bermental penjilat. Karena, melalui lawan cerdas berakal sehat, rezim penguasa bisa mendeteksi kelemahan diri sejak dini sehingga bisa segera memperbaiki diri dan memperkuat sisi-sisi kelemahannya tadi," kata Habib Rizieq .
Sedangkan, lanjut Rizieq, melalui kawan bodoh penjilat, rezim penguasa tidak akan pernah tahu kelemahan diri, sehingga akan semakin terpuruk dalam kehancuran. "Jadi saya ulangi sekali lagi, satu lawan yang cerdas dan berakal sehat jauh lebih baik dari sejuta kawan bodoh dan bermental penjilat."
( ).
Dalam kesempatan tersebut, Rizieq juga menyarankan kepada pemerintah agar membebaskan para tahanan politik. "Ajak diskusi, ajak mereka debat yang sehat, suruh mereka semua kritisi segala kebijakan pemerintah yang menurut mereka membahayakan bangsa dan negara, dan minta sekaigus kepada mereka apa solusi yang mereka punya untuk atasi problem kebangsaan. Jadi jangan dijadikan musuh."
Habib Rizieq yakin, jika sarannya ini dijalankan, tidak terjadi kegaduhan di negeri ini. "Insya Allah, kalau saran ini dijalankan, maka segala kegaduhan tidak perlu terjadi di negara tercinta Negara Kesatuan Republik Indonesia."
(
Baca Juga
(zik)
tulis komentar anda