Polri Ajak Masyarakat Bangun Sikap Optimistis Lawan Corona

Senin, 11 Mei 2020 - 19:10 WIB
Kadiv Humas Polri, Brigjen Pol Prabowo Argo Yuwono saat memberikan sambutan pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Virus Corona Berakhir, yang digelar di Hotel Ambhara, Jakarta, Senin (11/5/2020). Foto/SINDOnews
JAKARTA - Polri mengajak segenap masyarakat untuk mengembangkan sikap optimistis dalam menghadapi virus Corona di Tanah Air. Kadiv Humas Polri, Brigjen Pol Prabowo Argo Yuwono mengatakan sikap optimisme merupakan senjata Brahmaastra yang dalam pewayangan merupakan senjata yang mematikan.

“Mengutip apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa yang optimis pasti akan menang, insya Allah kita akan menang melawan Corona,” ujar Argosaat memberikan sambutan pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Virus Corona Berakhir”, yang digelar di Hotel Ambhara, Jakarta, Senin (11/5/2020).

Diakui Argo Yuwono tidak sedikit para ahli yang memberikan analisa tentang akhir dari wabah Corona di Indonesia. Bahkan pemerintah memperkirakan virus Corona akan berakhir di Indonesia pada penghujung tahun 2020 dan karenanya optimisme harus dibangun.



Prediksi yang bermunculan itu, menurut Argo Yuwono, merupakan refleksi atas keinginan seluruh elemen bangsa akan harapan untuk segera berakhirnya masa pandemi Corona. Ia berharap media massa tidak saja menonjolkan pemberitaan isu-isu yang bisa melemahkan optimisme masyarakat, seperti masalah kesulitan ekonomi, pembagian bansos yang tidak tepat, dan sebagainya.

"Perlu juga ditonjolkan pemberitaan mengenai upaya pemerintah mengatasi dampak Corona, juga semangat masyarakat untuk bergotong-royong mengatasi masalah sosial akibat pandemi Corona," tutur Argo. Dengan cara tersebut, menurut Kadiv Humas Polri, akan tumbuh semangat optimisme di masyarakat dalam menghadapi pandemi Corona.

FGD yang diselenggarakan dengan format webinar ini menghadirkan narasumber Anggota DPR RI Arzeti Bilbina, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, dan Direktur YPKKI Dr Marius Widjajarta.

September Berakhir?

Sementara itu, Deputi Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengakui adanya kecenderungan melandainya warga terpapar COVID-19 di 10 provinsi. Meskipun di beberapa daerah seperti DKI kemarin tiba-tiba tumbuh lagi.

"Kita juga kangen untuk bekerja lagi, sekolah lagi, dan bertemu kawan lagi," ucap Lilik.

Deputi BNPB itu memperkirakan kalau Mei dan Juni ini kurvanya bisa konsisten melandai maka Juli dan Agustus bisa berkurang. "Maka kemungkinan September pandemi Corona di Indonesia bisa berakhir," kata Lilik memprediksi.

Yang penting, lanjut Lilik, masyarakat harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Ia meminta masyarakat disiplin memakai masker, mengkarantina diri bila ada tanda-tanda terpapar dan rajin mencuci tangan.

Seminar online yang dipandu oleh moderator Angga Sulaiman itu dilaksanakan melalui aplikasimeeting onlinedan juga turut diikuti oleh para dosen beserta mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More