Ketua KPK Ikut Komentari Foto Anies, Harun Masiku Jadi Trending Topic
Selasa, 24 November 2020 - 19:05 WIB
JAKARTA - Nama Harun Masiku mendadak masuk daftar trending topic Twitter, Selasa (24/11/2020). Lantas, mengapa nama Harun Masiku tiba-tiba menjadi trending topic?
Dari penelusuran SINDOnews, netizen ternyata banyak membicarakan kembali Harun Masiku, menyusul pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang ikut mengomentari unggahan foto Gubernur DKI Anies Baswedan yang sedang membaca buku berjudul ‘How Democracies Die’ dan viral.
Firli mengaku sudah membaca buku terbitan 2018 itu sejak 2002 lalu. “Kemarin saya lihat ada di media, Pak Anies membaca How Democracies Die. Bukunya ada itu sudah lama tahun 2002, saya sudah baca buku itu. Kalau ada yang baru baca sekarang, kayak baru bahwa itu udah lama," kata Firli dalam acara Serah Terima Barang Rampasan dari KPK pada Selasa, 24 November 2020.
(Baca: ICW Laporkan Firli Bahuri dan Deputi Penindakan ke Dewas KPK)
Netizen pun ramai mengomentari pernyataan Firli Bahuri tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang lantas menyebut kembali nama Harun Masiku, salah satu PR (pekerjaan rumah) KPK yang hingga kini belum dibereskan KPK di era kepemimpinan Firli Bahuri.
Maklum saja, Harun Masiku merupakan tersangka kasus suap penetapan anggota DPR RI dalam Pergantian Antar Waktu (PAW). Hingga kini di masih menjadi buronan KPK .
(Baca: Heboh Foto Anies Baswedan dan Kondisi Demokrasi versi LP3ES)
Akun @AferoJepara misalnya, mencuit, ”Bpk Ketua @KPK_RI, tugas anda berantas korupsi yg menggurita di negeri ini, termasuk kader2 di semua partai politik. Termasuk harun masiku apa kbr?? Malah ikutan komen buku. Buku How Democracis Die Terbit 2018, Firli Mengaku Baca pada 2002.”
Sementara akun @fferdinand888 berkomentar, ”Salah lagi. Mending urus Harun Masiku yg ngga bisa ditangkap daripada nyinyirin buku salah mulu. Malu!!!”
(Klik link ini untuk Ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024)
Akun @HisyamMochtar ikut berkicau, ”Ada yang ngaku2 udah baca How Democracies Die dari tahun 2002. Padahal buku tersebut baru diterbitkan Januari 2018. Nah lho, ngibul buat apa coba...?. Dari pada sirik dengan bacaan orang, kenapa gak fokus aja dengan kerjaan? Banyak yang tanya tuh, kapan Harun Masiku ditangkap?”.
Dari penelusuran SINDOnews, netizen ternyata banyak membicarakan kembali Harun Masiku, menyusul pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang ikut mengomentari unggahan foto Gubernur DKI Anies Baswedan yang sedang membaca buku berjudul ‘How Democracies Die’ dan viral.
Firli mengaku sudah membaca buku terbitan 2018 itu sejak 2002 lalu. “Kemarin saya lihat ada di media, Pak Anies membaca How Democracies Die. Bukunya ada itu sudah lama tahun 2002, saya sudah baca buku itu. Kalau ada yang baru baca sekarang, kayak baru bahwa itu udah lama," kata Firli dalam acara Serah Terima Barang Rampasan dari KPK pada Selasa, 24 November 2020.
(Baca: ICW Laporkan Firli Bahuri dan Deputi Penindakan ke Dewas KPK)
Netizen pun ramai mengomentari pernyataan Firli Bahuri tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang lantas menyebut kembali nama Harun Masiku, salah satu PR (pekerjaan rumah) KPK yang hingga kini belum dibereskan KPK di era kepemimpinan Firli Bahuri.
Maklum saja, Harun Masiku merupakan tersangka kasus suap penetapan anggota DPR RI dalam Pergantian Antar Waktu (PAW). Hingga kini di masih menjadi buronan KPK .
(Baca: Heboh Foto Anies Baswedan dan Kondisi Demokrasi versi LP3ES)
Akun @AferoJepara misalnya, mencuit, ”Bpk Ketua @KPK_RI, tugas anda berantas korupsi yg menggurita di negeri ini, termasuk kader2 di semua partai politik. Termasuk harun masiku apa kbr?? Malah ikutan komen buku. Buku How Democracis Die Terbit 2018, Firli Mengaku Baca pada 2002.”
Sementara akun @fferdinand888 berkomentar, ”Salah lagi. Mending urus Harun Masiku yg ngga bisa ditangkap daripada nyinyirin buku salah mulu. Malu!!!”
(Klik link ini untuk Ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024)
Akun @HisyamMochtar ikut berkicau, ”Ada yang ngaku2 udah baca How Democracies Die dari tahun 2002. Padahal buku tersebut baru diterbitkan Januari 2018. Nah lho, ngibul buat apa coba...?. Dari pada sirik dengan bacaan orang, kenapa gak fokus aja dengan kerjaan? Banyak yang tanya tuh, kapan Harun Masiku ditangkap?”.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda