Kapuspen: Mabes TNI Tak Pernah Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq
Minggu, 22 November 2020 - 22:22 WIB
JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad menegaskan petinggi di jajaran Markas Besar ( Mabes) TNI tidak ada yang pernah memberikan perintah untuk menurunkan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab . Menurutnya, perintah tersebut hanyalah ada di jajaran Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) saja.
Pernyataan Riad menjawab soal viralnya video pencopotan baliho besar Habib Rizieq Shihab oleh sejumlah pria berbaju loreng dan pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mengaku bahwa kegiatan tersebut adalah perintahnya. (Baca juga: KSP Klaim Pencopotan Baliho Habib Rizieq Sudah Sesuai UU TNI)
"Tidak ada (perintah) pencopotan baliho kalau di Mabes. Itu kebijakan Panglima Kodam Jaya sendiri, karena melihat situasi di lapangan," ujar Riad saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (22/11/2020).
(Baca juga : Videonya Viral saat Pesta Sabu, Polwan Kanit Narkoba Polres Mesuji Ditahan )
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut bagaimana sikap Mabes TNI menanggapi kebijakan yang dilakukan Pangdam Jaya, dia enggan berkomentar lebih jauh.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa pencopotan baliho Habib Rizieq oleh sekelompok orang berbaju loreng merupakan perintahnya. Menurut Dudung, pencopotan itu dilakukan lantaran beberapa kali upaya pencopotan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP gagal sebab baliho itu kembali terpasang usai dicopot.
(Baca juga : PSBB Transisi di DKI Diperpanjang, Ganjil-Genap Belum Diberlakukan )
"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung, usai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.
Jenderal bintang dua itu menjelaskan para pria berbaju loreng tersebut berasal dari Garnisun. Dudung mengatakan Satpol PP kerap kesusahan saat menertibkan spanduk itu. (Baca juga: Soal TNI Copoti Baliho Habib Rizieq, KSP Bantah Atas Perintah Langsung Jokowi)
"Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini, kalau siapapun di Republik ini, siapapun, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum," tegas Dudung.
Pernyataan Riad menjawab soal viralnya video pencopotan baliho besar Habib Rizieq Shihab oleh sejumlah pria berbaju loreng dan pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mengaku bahwa kegiatan tersebut adalah perintahnya. (Baca juga: KSP Klaim Pencopotan Baliho Habib Rizieq Sudah Sesuai UU TNI)
"Tidak ada (perintah) pencopotan baliho kalau di Mabes. Itu kebijakan Panglima Kodam Jaya sendiri, karena melihat situasi di lapangan," ujar Riad saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (22/11/2020).
(Baca juga : Videonya Viral saat Pesta Sabu, Polwan Kanit Narkoba Polres Mesuji Ditahan )
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut bagaimana sikap Mabes TNI menanggapi kebijakan yang dilakukan Pangdam Jaya, dia enggan berkomentar lebih jauh.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa pencopotan baliho Habib Rizieq oleh sekelompok orang berbaju loreng merupakan perintahnya. Menurut Dudung, pencopotan itu dilakukan lantaran beberapa kali upaya pencopotan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP gagal sebab baliho itu kembali terpasang usai dicopot.
(Baca juga : PSBB Transisi di DKI Diperpanjang, Ganjil-Genap Belum Diberlakukan )
"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung, usai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.
Jenderal bintang dua itu menjelaskan para pria berbaju loreng tersebut berasal dari Garnisun. Dudung mengatakan Satpol PP kerap kesusahan saat menertibkan spanduk itu. (Baca juga: Soal TNI Copoti Baliho Habib Rizieq, KSP Bantah Atas Perintah Langsung Jokowi)
"Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini, kalau siapapun di Republik ini, siapapun, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum," tegas Dudung.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda