Anies Baswedan Terancam Dijerat UU Karantina, Fadli Zon Sentil Polri

Rabu, 18 November 2020 - 08:45 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Politikus Partai Gerindra ini menilai Polri salah dalam memahami Undang-undang (UU) Karantina Kesehatan. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Langkah kepolisian yang bakal menerapkan Pasal 93 UU Karantina Kesehatan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyusul dugaan pelanggaran PSBB terkait kegiatan di kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menuai kritik.

Salah satunya dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Politikus Partai Gerindra ini menilai Polri salah dalam memahami Undang-undang (UU) Karantina Kesehatan. ”Ngawur saja menginterpretasikan Pasal 93 UU No.6/2018. Baca yg betul,” cuit Fadlizon melalui akun Twitter-nya @Fadlizon, Rabu (18/11/2020). (Baca juga: Anies Baswedan Diperiksa Polisi, Din Syamsuddin: Drama Penegakkan Hukum)

Cuitan Fadli Zon ini diretweet hingga 367 kali dan disukai 1.565 warganet. Salah seorang netizen ikut berkomentar terkait polemik tersebut, salah satunya dari @Lim18417376 yang berkomentar "saat ini hukum tergantung yg berkuasa bukan tergantung UU. Yg penting tahan dulu shg kiprahnya meredup. Urusan terbukti atau tidak secara hukum itu hal lain... nikmatnya berkuaasa," cuitnya. (Baca juga: Mantan Ketua MK: Pelanggar PSBB Tak Bisa Dikenakan UU Karantina)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan beberapa pihak termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terancam hukuman 1 tahun penjara atau denda Rp100 juta, lantaran diduga melanggar protokol kesehatan saat pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab (HRS). (Baca juga: Dicecar 33 Pertanyaan, Anies: Semua Dijawab Sesuai Fakta)

Anies bersama dengan beberapa pihak lainnya bisa dijerat dengan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. "Dugaan tindak pidana Pasal 93 UU Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Karantina Kesehatan," kata Argo di Mabes Polri, Senin 16 November 2020.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More