Akan Terima Bintang Mahaputra, Ini Profil Jenderal Gatot Nurmantyo
Rabu, 11 November 2020 - 07:56 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo rencananya akan memberikan penghargaan Bintang Mahaputra kepada mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/11/2020) hari ini.
Bintang Mahaputra ini diberikan atas jasa Gatot dalam kariernya di bidang militer. Gatot pun dijadwalkan akan menghadiri acara pemberian tanda jasa tersebut.
Pemberian penghargaan kepada Gatot sempat menjadi polemik. Berbagai spekulasi bermunculan menyikapi pemberian tanda jasa tersebut. Polemik muncul terkait dengan sosok Gatot yang saat ini bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), organisasi yang anggotanya gencar mengkritisi pemerintah.
Lalu siapakah Gatot Nurmantyo, berikut profil singkatnya:
Gatot merupakan pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960. Nama yang disematkan oleh ayahnya terinspirasi dari pahlawan kemerdekaan RI Jenderal Gatot Subroto.
Usai lulus sekolah menengah, Gatot melanjutkan ke sekolah militer pada 1982. Ia memulai kariernya di pasukan Kostrad. Banyak pelatihan dan pendidikan yang didapatkan, dan karena wawasannya itu, Gatot pun didapuk sebagai Gubernur Akademi Militer pada 2010.(
)
Setahun menjadi Gubernur Akmil, Gatot pun diangkat menjadi Pangdam Brawijaya menggantikan Mayor Jenderal TNI Suwarno. Tak sampai setahun, dirinya kembali ditugaskan sebagai Dankodiklat TNI AD. Pada 2013, Gatot pun diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.
Pada 2014, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gatot pun diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30. Pada 2015, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Gatot pun dilantik menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-16 menggantikan Jenderal TNI Moeldoko.( )
Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada November 2016. Gatot pun dikenal sebagai sosok purnawirawan yang religius dan dekat kepada para ulama di Indonesia.
Setelah sempat "menghilang" dan beberapa kali namanya muncul di pemberitaan, akhirnya pada pada 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Gatot bergabung dan menjadi salah satu deklarator KAMI (Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia) bersama Din Syamsuddin dan para tokoh-tokoh nasional lainnya.
Bergabungnya Gatot pada KAMI karena keresahannya ketika mengetahui muncul RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang saat ini telah berubah menjadi RUU BPIP. KAMI sendiri merupakan gerakan moral yang bertujuan menegakkan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.
Bintang Mahaputra ini diberikan atas jasa Gatot dalam kariernya di bidang militer. Gatot pun dijadwalkan akan menghadiri acara pemberian tanda jasa tersebut.
Pemberian penghargaan kepada Gatot sempat menjadi polemik. Berbagai spekulasi bermunculan menyikapi pemberian tanda jasa tersebut. Polemik muncul terkait dengan sosok Gatot yang saat ini bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), organisasi yang anggotanya gencar mengkritisi pemerintah.
Lalu siapakah Gatot Nurmantyo, berikut profil singkatnya:
Gatot merupakan pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960. Nama yang disematkan oleh ayahnya terinspirasi dari pahlawan kemerdekaan RI Jenderal Gatot Subroto.
Usai lulus sekolah menengah, Gatot melanjutkan ke sekolah militer pada 1982. Ia memulai kariernya di pasukan Kostrad. Banyak pelatihan dan pendidikan yang didapatkan, dan karena wawasannya itu, Gatot pun didapuk sebagai Gubernur Akademi Militer pada 2010.(
Baca Juga
Setahun menjadi Gubernur Akmil, Gatot pun diangkat menjadi Pangdam Brawijaya menggantikan Mayor Jenderal TNI Suwarno. Tak sampai setahun, dirinya kembali ditugaskan sebagai Dankodiklat TNI AD. Pada 2013, Gatot pun diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.
Pada 2014, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gatot pun diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30. Pada 2015, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Gatot pun dilantik menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-16 menggantikan Jenderal TNI Moeldoko.( )
Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada November 2016. Gatot pun dikenal sebagai sosok purnawirawan yang religius dan dekat kepada para ulama di Indonesia.
Setelah sempat "menghilang" dan beberapa kali namanya muncul di pemberitaan, akhirnya pada pada 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Gatot bergabung dan menjadi salah satu deklarator KAMI (Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia) bersama Din Syamsuddin dan para tokoh-tokoh nasional lainnya.
Bergabungnya Gatot pada KAMI karena keresahannya ketika mengetahui muncul RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang saat ini telah berubah menjadi RUU BPIP. KAMI sendiri merupakan gerakan moral yang bertujuan menegakkan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda