Jumlah Pengungsi Terdampak Merapi Terus Bertambah, Total 961 Warga
Senin, 09 November 2020 - 20:32 WIB
SEMARANG - Jumlah pengungsi terdampak Gunung Merapi yang berstatus siaga terus bertambah. Sampai saat ini, tercatat sudah ada 961 warga dari berbagai desa di lereng Merapi yang telah mengungsi.
Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Syafrudin mengatakan, warga yang diungsikan adalah kelompok rentan. Mereka yang sudah lanjut usia (lansia), ibu hamil, balita dan anak-anak secara bertahap terus diungsikan ke daerah aman.
"Total ada 961 warga yang saat ini sudah mengungsi. 175 warga di Klaten, dan sisanya di Magelang," kata Syafrudin, Senin (9/11/2020).
Disinggung berapa lama warga akan diungsikan, Syafrudin mengatakan belum pasti. Semuanya masih menunggu perkembangan status Merapi. "Sampai kapan belum pasti, kalau nanti statusnya jadi awas, pasti akan lebih banyak lagi. Mudah-mudahan statusnya segera turun, kami terus pantau," terangnya.
Syafrudin menerangkan, sejumlah tempat pengungsian yang sudah disiapkan semuanya menerapkan standar protokol kesehatan ketat. Di Magelang misalnya, pengungsi dipisah dengan sekat-sekat tripleks untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
"Sebelum masuk mereka dirapid. Di Magelang ada tiga pengungsi yang reaktif, dan sekarang sudah diswab dan dirawat di rumah sakit. Untuk update perkembangannya, kami belum mendapat laporan," terangnya.
Terkait logistik, Syafrudin menerangkan semuanya masih aman. Beberapa daerah sudah didrop logistik dari Pemprov Jateng."Logistik sudah kami dorong ke Magelang dan Klaten. Insyaalah masih aman," terangnya.
Terkait jalur evakuasi warga, Syafrudin mengatakan semuanya dalam kondisi baik. Memang ada beberapa yang rusak, namun masih bisa dilalui kendaraan untuk evakuasi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, penanganan kondisi Merapi semuanya masih berjalan baik.
"Kondisi Merapi oke, masih dalam pantauan kami terus. Tempat pengungsian juga sudah disiapkan dan bagus karena telah menerapkan protokol kesehatan. Sampai hari ini kita pantau terus," jelasnya. (sindonews)
Lihat Juga: Anggota Paskibra Tewas Ditembak Polisi, Kapolrestabes Semarang: Korban Terlibat Tawuran Gengster
Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Syafrudin mengatakan, warga yang diungsikan adalah kelompok rentan. Mereka yang sudah lanjut usia (lansia), ibu hamil, balita dan anak-anak secara bertahap terus diungsikan ke daerah aman.
"Total ada 961 warga yang saat ini sudah mengungsi. 175 warga di Klaten, dan sisanya di Magelang," kata Syafrudin, Senin (9/11/2020).
Disinggung berapa lama warga akan diungsikan, Syafrudin mengatakan belum pasti. Semuanya masih menunggu perkembangan status Merapi. "Sampai kapan belum pasti, kalau nanti statusnya jadi awas, pasti akan lebih banyak lagi. Mudah-mudahan statusnya segera turun, kami terus pantau," terangnya.
Syafrudin menerangkan, sejumlah tempat pengungsian yang sudah disiapkan semuanya menerapkan standar protokol kesehatan ketat. Di Magelang misalnya, pengungsi dipisah dengan sekat-sekat tripleks untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
"Sebelum masuk mereka dirapid. Di Magelang ada tiga pengungsi yang reaktif, dan sekarang sudah diswab dan dirawat di rumah sakit. Untuk update perkembangannya, kami belum mendapat laporan," terangnya.
Terkait logistik, Syafrudin menerangkan semuanya masih aman. Beberapa daerah sudah didrop logistik dari Pemprov Jateng."Logistik sudah kami dorong ke Magelang dan Klaten. Insyaalah masih aman," terangnya.
Terkait jalur evakuasi warga, Syafrudin mengatakan semuanya dalam kondisi baik. Memang ada beberapa yang rusak, namun masih bisa dilalui kendaraan untuk evakuasi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, penanganan kondisi Merapi semuanya masih berjalan baik.
"Kondisi Merapi oke, masih dalam pantauan kami terus. Tempat pengungsian juga sudah disiapkan dan bagus karena telah menerapkan protokol kesehatan. Sampai hari ini kita pantau terus," jelasnya. (sindonews)
Lihat Juga: Anggota Paskibra Tewas Ditembak Polisi, Kapolrestabes Semarang: Korban Terlibat Tawuran Gengster
(srf)
tulis komentar anda