Libur Panjang, Satgas Klaim Kasus COVID-19 Relatif Terkendali
Senin, 09 November 2020 - 14:54 WIB
JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 , Wiku Adisasmito mengungkapkan, perkembangan kasus virus corona secara nasional menunjukkan tanda-tanda relatif terkendali.
"Jadi kalau kita lihat perkembangan kasus nasional selama ini, sebenarnya menunjukkan tanda-tanda bahwa kasus COVID ini relatif terkendali," kata Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (9/11/2020).
Meski pada Oktober lalu ada libur panjang , tapi situasi COVID-19 masih terkendali sekalipun ada kenaikan kasus. "Meskipun juga ada libur panjang, dan kita sudah pengalaman dengan beberapa libur panjang, mulai dari Idul Fitri, Idul Adha kemudian ada pada saat Hari Kemerdekaan memang ada peningkatan kasus cukup besar pada saat libur panjang bulan Agustus. Dan situasi terkendali setelah September ada kenaikan kasus," katanya.
Wiku mengatakan, pada saat libur panjang pada akhir Oktober lalu terjadi angka penurunan kasus. Namun, katanya, penurunan itu bisa disebabkan beberapa faktor, salah satunya karena jumlah pemeriksaan spesimen yang menurun. "Pada saat libur panjang memang terjadi penurunan kasus, mungkin juga karena pemeriksaannya pun juga menurun," katanya. ( )
Untuk melihat kasus COVID-19 dampak liburan, kata Wiku, harus dilihat dari 10 sampai 14 hari pasca liburan. "Dan sekarang sudah sekitar 9 hari dari awal libur panjang, ada kenaikan sedikit. Tetapi kalau kita lihat biasanya kenaikan kasus itu terjadi sekitar 10 sampai 14 hari setelah libur panjang. Nah, mari kita amati bersama nanti seperti apa," katanya.
"Tapi kalau pun naik sampai dengan sebelum libur, dan tidak naik lebih tinggi lagi itu, artinya kemampuan nasional dan masyarakatnya bekerja sama dalam antisipasi kenaikan kasus, terutama pada libur panjang dapat berjalan dengan baik. Mari kita lihat nanti dan ini adalah modal pengalaman kita bersama untuk membangun aktivitas sosial ekonomi," kata Wiku. ( )
"Jadi kalau kita lihat perkembangan kasus nasional selama ini, sebenarnya menunjukkan tanda-tanda bahwa kasus COVID ini relatif terkendali," kata Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (9/11/2020).
Meski pada Oktober lalu ada libur panjang , tapi situasi COVID-19 masih terkendali sekalipun ada kenaikan kasus. "Meskipun juga ada libur panjang, dan kita sudah pengalaman dengan beberapa libur panjang, mulai dari Idul Fitri, Idul Adha kemudian ada pada saat Hari Kemerdekaan memang ada peningkatan kasus cukup besar pada saat libur panjang bulan Agustus. Dan situasi terkendali setelah September ada kenaikan kasus," katanya.
Wiku mengatakan, pada saat libur panjang pada akhir Oktober lalu terjadi angka penurunan kasus. Namun, katanya, penurunan itu bisa disebabkan beberapa faktor, salah satunya karena jumlah pemeriksaan spesimen yang menurun. "Pada saat libur panjang memang terjadi penurunan kasus, mungkin juga karena pemeriksaannya pun juga menurun," katanya. ( )
Untuk melihat kasus COVID-19 dampak liburan, kata Wiku, harus dilihat dari 10 sampai 14 hari pasca liburan. "Dan sekarang sudah sekitar 9 hari dari awal libur panjang, ada kenaikan sedikit. Tetapi kalau kita lihat biasanya kenaikan kasus itu terjadi sekitar 10 sampai 14 hari setelah libur panjang. Nah, mari kita amati bersama nanti seperti apa," katanya.
"Tapi kalau pun naik sampai dengan sebelum libur, dan tidak naik lebih tinggi lagi itu, artinya kemampuan nasional dan masyarakatnya bekerja sama dalam antisipasi kenaikan kasus, terutama pada libur panjang dapat berjalan dengan baik. Mari kita lihat nanti dan ini adalah modal pengalaman kita bersama untuk membangun aktivitas sosial ekonomi," kata Wiku. ( )
(abd)
tulis komentar anda