Atasi Dampak Pandemi, Ibas Salurkan 7.000 Paket Sembako ke Jatim
Selasa, 03 November 2020 - 20:25 WIB
JAKARTA - Pandemi virus Corona ( Covid-19 ) membuat banyak sektor porak-poranda. Selain ancaman kesehatan hingga kematian, perekonomian pun ikut kena imbasnya.
Banyak pengusaha yang gulung tikar dan banyak pula yang berjuang di ambang kebangkrutan. Akan tetapi, jumlah pekerja yang di-PHK dan dirumahkan jauh lebih banyak.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat Covid-19 sebanyak 5,6 juta tenaga kerja.
Meningkatnya jumlah PHK berdampak terhadap penurunan daya beli masyarakat. Tidak hanya penurunan dalam bidang tersier, daya beli pangan pun ikut menurun drastis. ( )
Pada April 2010 lalu, Badan Pusat Statistik mencatat adanya deflasi bahan pangan sebesar 0.13%. Sejauh ini, pemerintah telah melakukan upaya untuk mengantisipasi penurunan daya beli dengan menyalurkan sejumlah bantuan sosial.
Sebagai bagian dari pemerintah juga bagian dari daerah pemilihan VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyalurkan bantuan sosial secara kontinyu, tidak terkecuali di awal November ini.
Sebanyak 7.000 sembako dialokasikan untuk masyarakat deerah pemilihan (dapil) VII, khususnya Trenggalek dan Pacitan. Ketujuh ribu bantuan tersebut dialokasikan melalui dua program, yakni EBY Foundation dan Program Kemitraan DPR Edhie Baskoro Yudhoyono. (Baca: Pernyataan Presiden Prancis Picu Gelombang Protes, Ini Tanggapan PBNU)
EBY Foundation mengalokasikan 5.000 paket sembako untuk Kabupaten Trenggalek yang akan dibagikan di 2 kecamatan dengan total 21 desa. Kemudian, Program Kemitraan DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengalokasikan 2.000 sembako untuk Kabupaten Pacitan di dua kecamatan dengan total 17 desa.
Mengingat pandemi belum usai, sambutan pelepasan pembagian 7.000 bantuan sembako ini pun disampaikan secara daring pada Selasa 3 November 2020.
Banyak pengusaha yang gulung tikar dan banyak pula yang berjuang di ambang kebangkrutan. Akan tetapi, jumlah pekerja yang di-PHK dan dirumahkan jauh lebih banyak.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat Covid-19 sebanyak 5,6 juta tenaga kerja.
Meningkatnya jumlah PHK berdampak terhadap penurunan daya beli masyarakat. Tidak hanya penurunan dalam bidang tersier, daya beli pangan pun ikut menurun drastis. ( )
Pada April 2010 lalu, Badan Pusat Statistik mencatat adanya deflasi bahan pangan sebesar 0.13%. Sejauh ini, pemerintah telah melakukan upaya untuk mengantisipasi penurunan daya beli dengan menyalurkan sejumlah bantuan sosial.
Sebagai bagian dari pemerintah juga bagian dari daerah pemilihan VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyalurkan bantuan sosial secara kontinyu, tidak terkecuali di awal November ini.
Sebanyak 7.000 sembako dialokasikan untuk masyarakat deerah pemilihan (dapil) VII, khususnya Trenggalek dan Pacitan. Ketujuh ribu bantuan tersebut dialokasikan melalui dua program, yakni EBY Foundation dan Program Kemitraan DPR Edhie Baskoro Yudhoyono. (Baca: Pernyataan Presiden Prancis Picu Gelombang Protes, Ini Tanggapan PBNU)
EBY Foundation mengalokasikan 5.000 paket sembako untuk Kabupaten Trenggalek yang akan dibagikan di 2 kecamatan dengan total 21 desa. Kemudian, Program Kemitraan DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengalokasikan 2.000 sembako untuk Kabupaten Pacitan di dua kecamatan dengan total 17 desa.
Mengingat pandemi belum usai, sambutan pelepasan pembagian 7.000 bantuan sembako ini pun disampaikan secara daring pada Selasa 3 November 2020.
tulis komentar anda