Laut China Selatan Memanas, PKS Minta Perketat Kawasan Strategis Nasional

Selasa, 03 November 2020 - 16:05 WIB
Pemerintah diminta mengantisipasi berbagai kemungkinan di Laut China Selatan dengan memperkuat pendataan aset nasional strategis di wilayah kedaulatan Indonesia. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR meminta pemerintah mengamankan aset strategis nasional, yakni baik di darat dan laut yang kaya sumber daya alam. Langkah itu perlu diambil menanggapi ketegangan di Laut Cina Selatan .

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto meminta pemerintah mengantisipasi berbagai kemungkinan di Laut China Selatan dengan memperkuat pendataan aset nasional strategis di wilayah kedaulatan Indonesia.

Pemerintah diingatkan perlu terus waspada terhadap ancaman perang karena perebutan sumber daya alam (resources war), mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam.

"Sengketa di Laut China Selatan, yang semakin panas akhir-akhir ini, adalah contoh nyata di depan mata. Berbagai modus akan dikembangkan oleh negara kuat untuk menguasai, meski sumber daya alam tersebut berada dalam yuridiksi negara lain," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Selasa (3/11/2020).

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah harus mengembangkan sistem kewaspadaan dini terhadap berbagai kemungkinan ancaman sumber daya alam nasional. "Penelitian, penyelidikan dan pemutakhiran data sumber daya alam termasuk persebarannya menjadi langkah strategis," tambahnya. ( )



Manajemen data sumber daya alam, lanjut dia, bukan saja penting dalam kerangka kalkulasi neraca sumber daya alam dan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga dalam kerangka kewaspadaan nasional secara umum.

Berdasarkan data persebaran sumber daya alam, kata dia, akan diketahui titik-titik teritorial kritis, yang perlu kewaspadaan nasional tinggi. "Seperti diketahui alasan dari sengketa tersebut, bukan hanya karena Laut China Selatan adalah jalur tercepat dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia dan merupakan tempat bagi beberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia, tapi di kawasan ini tersedia banyak sumber daya alam dari berbagai komoditas," tuturnya. ( )

Dia melanjutkan, Laut China Selatan merupakan wilayah bagi sumber penangkapan ikan yang melimpah. Dia membeberkan menurut penelitian pada tahun 2012, tangkapan tahunan di kawasan itu mencapai sekitar 10 juta ton atau sekitar 12% dari total tangkapan dunia.

"Di sana terdapat sekitar 11 miliar barel minyak dan gas alam 190 triliun kaki kubik (tcf), sekitar dua kali lipat dari cadangan gas Indonesia, yang belum dieksploitasi di laut. Jumlah yang sangat besar," kata Mulyanto.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More