Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Puan-Muhaimin Urutan Buncit

Rabu, 28 Oktober 2020 - 16:30 WIB
Hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion menunjukkan Ganjar Pranowo kembali menjadi capres paling potensial di Piplres 2024 jauh dibandingkan Puan Maharini masuk kategori terbawah.
JAKARTA - Nama Ganjar Pranowo kembali muncul sebagai calon presiden potensial 2024. Berdasarkan hasil survei lembaga Indonesia Political Opinion (IPO), Gubernur Jawa Tengah itu berada di posisi tertinggi untuk Pilpres 2024 dengan tingkat elektabilitas 17,9%.

Nama Ganjar mengungguli Menteri Pertahanan yang juga mantan calon presiden, Prabowo Subianto yang berada di posisi kedua sebesar 16,4% dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 15,3%. Di bawahnya ada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno 8,8%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 6%, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,7%, Mendagri Tito Karnavian 4,2%.



Kemudian ada mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 4,0%, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 2,9%, Menko Polhukam Mahfud MD 2,5%, Menteri BUMN Erick Thohir 1,1 persen, Ketua DPR Puan Maharani 1,9% dan Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 1,0%.



(Baca: Kekecewaan terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin Meningkat)

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, sebenarnya posisi Ganjar tidak terlalu mengejutkan karena pada survei Juli lalu, sudah berada di tiga besar. "Namun, (kini) meningkat ke posisi teratas menjadi 17,9 persen," kata Dedi dalam paparan hasil survei IPO bertajuk "Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024", Rabu (28/10/2020) yang digelar secara virtual.

Dedi menegaskan bahwa meskipun berada di posisi teratas, elektabilitas Ganjar belum setinggi Prabowo pada Juli lalu yang mencapai 18% lebih. Sementara responden yang tidak tahu atau tidak menjawab 19,8%.

(Baca: Survei IPO: Kepuasan Publik terhadap Menkes, Menkumkam dan Menkominfo Paling Rendah)

Survei ini dilakukan 12-23 Oktober 2020, menggunakan metode purposive sampling dilakukan terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader) yang berasal dari peneliti universitas, lembaga penelitian mandiri, dan asosiasi ilmuwan sosial / perguruan tinggi. Sementara survei terhadap massa pemilih nasional dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.

abdul rochim
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More