Hari Santri, BPIP Dorong Kemajemukan dan Bangun Kemandirian Bangsa
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 14:30 WIB
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengungkapkan santri telah berkontribusi besar dalam kemandirian bangsa Indonesia. Selain histori perjuangan dalam melawan penjajah dan merebut, santri juga ikut berperan membangun peradaban melalui pendidikan.
(Baca juga: Antre Bansos, Ribuan Warga Ciampea Abaikan Protokol Kesehatan)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo mengatakan, nilai-nilai itu merupakan bentuk perwujudan cinta Tanah Air dan persaudaraan kebangsaan yang terinternalisasi dalam pendidikan pondok pesantren.
(Baca juga: Jadi Ikon Baru, Jokowi Puji Arsitektur Jembatan Teluk Kendari)
"Pondok pesantren mempunyai kontribusi yang nyata dalam pembangunan pendidikan. Karena pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam membina dan mengembangkan karakter masyarakat," tutur Benny kepada SINDOnews dalam momen Hari Santri Nasional, Jumat (23/10/2020).
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang khas dengan tri dharma pesantren. Ketiganya yakni keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, pengembangan keilmuan yang bermanfaat dan pengabdian kepada masyarakat, agama, dan negara.
Selain mengaji dan mengkaji ilmu agama, para santri di pondok pesantren diajarkan nilai-nilai ketaqwaan, kejujuran, keteladanan, kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, solidaritas, semangat kerjasama, dan kesabaran untuk membentuk sikap dan perilaku.
Rohaniwan Katolik itu menyebut nilai-nilai tersebut secara tidak langsung merupakan pengamalan Pancasila yang penting untuk membentuk karakter anak sebagai bekal untuk menghadapi permasalahan di masyarakat dan di era globalisasi. Metode-metode pengajaran pada setiap pesantren memiliki ciri khas masing-masing untuk mencapai target pembentukan karakter para santri atau peserta didik.
"Karena itu, peringatan Hari Santri ini harus menjadi momentum bagi bangsa dan negara untuk membangkitkan kembali dan sebagai bentuk kontribusi bagi para santri agar mampu bersaing dalam era global," kata Romo Benny.
Ia menegaskan, kemampuan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi amat penting bagi pendidikan pondok pesantren saat ini. Pendidikan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ilmu terhadap semua siswa atau mereka yang membutuhkannya.
"Dengan menguasai teknologi komunikasi dan informasi para santri dapat mendapatkan pemahaman dan materi pendidikan yang luas bahkan dari seluruh penjuru dunia. Jika komunikasi, informasi, dan segala aspek digitalisasi ini dikuasai oleh para santri, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa ini dalam menjaga kemajemukan dan membangun nilai kemandirian bangsa," terangnya.
Benny berharap pemerintah terus berkontribusi meningkatkan kualitas para santri untuk masuk dalam era digital melalui pemenuhan sarana maupun prasarana yang memadai. Apalagi, saat ini banyak kisah sukses inovasi yang dilakukan oleh para santri dalam kegiatan wirausaha dan lainnya.
(Baca juga: Antre Bansos, Ribuan Warga Ciampea Abaikan Protokol Kesehatan)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo mengatakan, nilai-nilai itu merupakan bentuk perwujudan cinta Tanah Air dan persaudaraan kebangsaan yang terinternalisasi dalam pendidikan pondok pesantren.
(Baca juga: Jadi Ikon Baru, Jokowi Puji Arsitektur Jembatan Teluk Kendari)
"Pondok pesantren mempunyai kontribusi yang nyata dalam pembangunan pendidikan. Karena pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam membina dan mengembangkan karakter masyarakat," tutur Benny kepada SINDOnews dalam momen Hari Santri Nasional, Jumat (23/10/2020).
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang khas dengan tri dharma pesantren. Ketiganya yakni keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, pengembangan keilmuan yang bermanfaat dan pengabdian kepada masyarakat, agama, dan negara.
Selain mengaji dan mengkaji ilmu agama, para santri di pondok pesantren diajarkan nilai-nilai ketaqwaan, kejujuran, keteladanan, kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, solidaritas, semangat kerjasama, dan kesabaran untuk membentuk sikap dan perilaku.
Rohaniwan Katolik itu menyebut nilai-nilai tersebut secara tidak langsung merupakan pengamalan Pancasila yang penting untuk membentuk karakter anak sebagai bekal untuk menghadapi permasalahan di masyarakat dan di era globalisasi. Metode-metode pengajaran pada setiap pesantren memiliki ciri khas masing-masing untuk mencapai target pembentukan karakter para santri atau peserta didik.
"Karena itu, peringatan Hari Santri ini harus menjadi momentum bagi bangsa dan negara untuk membangkitkan kembali dan sebagai bentuk kontribusi bagi para santri agar mampu bersaing dalam era global," kata Romo Benny.
Ia menegaskan, kemampuan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi amat penting bagi pendidikan pondok pesantren saat ini. Pendidikan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ilmu terhadap semua siswa atau mereka yang membutuhkannya.
"Dengan menguasai teknologi komunikasi dan informasi para santri dapat mendapatkan pemahaman dan materi pendidikan yang luas bahkan dari seluruh penjuru dunia. Jika komunikasi, informasi, dan segala aspek digitalisasi ini dikuasai oleh para santri, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa ini dalam menjaga kemajemukan dan membangun nilai kemandirian bangsa," terangnya.
Benny berharap pemerintah terus berkontribusi meningkatkan kualitas para santri untuk masuk dalam era digital melalui pemenuhan sarana maupun prasarana yang memadai. Apalagi, saat ini banyak kisah sukses inovasi yang dilakukan oleh para santri dalam kegiatan wirausaha dan lainnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda