Moeldoko: Jokowi Sebut Komunikasi Publik Kita Sangat Jelek
Rabu, 21 Oktober 2020 - 19:11 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengakui, jajaran Kabinet Indonesia Maju mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait buruknya komunikasi publik.
(Baca juga: Jaringan 4G di Bulan Siap Dibangun oleh NASA dan Nokia)
Terutama terkait dengan substansi dari Undang-Undang (UU) Cipta kerja (Ciptaker). (Baca juga: Pemerintah Tegaskan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Rakyat Miskin)
"Kami semuanya ditegur oleh presiden bahwa komunikasi publik kita sungguh sangat jelek," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (21/10/2020).
Dia mengatakan bahwa teguran presiden dan berbagai masukan dari luar akan jadi bahan perbaikan. "Untuk itu, ini sebuah masukan dari luar maupun teguran dari presiden, kita segera berbenah diri untuk perbaikan kedepan dengan baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu Moeldoko mengakui bahwa kondisi saat ini media sosial berkembang dengan luar biasa. Dia menuturkan bahwa terkadang kewalahan menghadapi hoaks dan disinformasi.
"Kita memasuki sebuah disruption. Sebuah situasi yang seperti saat ini di mana media sosial bertumbuh luar biasa. Kadang-kadang melampaui imajinasi kita. Dan disitulah kita kadang-kadang kewalahan menghadapi bertumbuhnya disinformasi dan hoaks," tuturnya.
Namun mantan Panglima TNI itu menekankan bahwa kondisi itu bukan sebuah alasan untuk tidak berkomunikasi dengan baik.
"Kami selalu membenahi diri, kita selalu ingin memperbaiki diri khusus dalam konteks Omnibus Law Cipta Kerja. Memang sebuah masukan dari berbagai pihak dan presiden juga sangat-sangat tahu," pungkasnya.
(Baca juga: Jaringan 4G di Bulan Siap Dibangun oleh NASA dan Nokia)
Terutama terkait dengan substansi dari Undang-Undang (UU) Cipta kerja (Ciptaker). (Baca juga: Pemerintah Tegaskan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Rakyat Miskin)
"Kami semuanya ditegur oleh presiden bahwa komunikasi publik kita sungguh sangat jelek," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (21/10/2020).
Dia mengatakan bahwa teguran presiden dan berbagai masukan dari luar akan jadi bahan perbaikan. "Untuk itu, ini sebuah masukan dari luar maupun teguran dari presiden, kita segera berbenah diri untuk perbaikan kedepan dengan baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu Moeldoko mengakui bahwa kondisi saat ini media sosial berkembang dengan luar biasa. Dia menuturkan bahwa terkadang kewalahan menghadapi hoaks dan disinformasi.
"Kita memasuki sebuah disruption. Sebuah situasi yang seperti saat ini di mana media sosial bertumbuh luar biasa. Kadang-kadang melampaui imajinasi kita. Dan disitulah kita kadang-kadang kewalahan menghadapi bertumbuhnya disinformasi dan hoaks," tuturnya.
Namun mantan Panglima TNI itu menekankan bahwa kondisi itu bukan sebuah alasan untuk tidak berkomunikasi dengan baik.
"Kami selalu membenahi diri, kita selalu ingin memperbaiki diri khusus dalam konteks Omnibus Law Cipta Kerja. Memang sebuah masukan dari berbagai pihak dan presiden juga sangat-sangat tahu," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda