Curah Hujan Tinggi, Waspadai Ancaman Bencana
Senin, 19 Oktober 2020 - 14:43 WIB
JAKARTA - Tiga Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung dimintai mewaspadai dampak dari hujan lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan status siaga untuk ketiga provinsi di Pulau Sumatera itu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.
Tidak hanya tiga provinsi itu yang diminta untuk mempersiapkan diri. Data yang dirilis BMKG menunjukkan sejumlah daerah lain dalam status waspada. Oktober ini, beberapa wilayah memasuki musim hujan, seperti pesisir timur Aceh, Sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah.( )
Daerah lainnya, antara lain, sebagian Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, serta sebagian kecil Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat.
“Pemerintah daerah dan setiap pihak patut waspada fenomena La Nina yang terjadi di wilayah Nusantara. Salah satu dampak yang dipicu adalah peningkatan curah hujan yang berujung pada bencana hidrometeorologi,” ujar Raditya dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Mahfud MD Teringat Anies Baswedan Muda )
Dia menjelaskan, berdasarkan catatan historis dari BMKG, La Nina dapat menyebabkan terjadinya akumulasi curah hujan bulanan hingga 40% di atas normal. Namun, dampak La Nina tidak akan seragam di seluruh Indonesia.
“Pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera. Pada Desember 2020 hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua,” tuturnya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.
Tidak hanya tiga provinsi itu yang diminta untuk mempersiapkan diri. Data yang dirilis BMKG menunjukkan sejumlah daerah lain dalam status waspada. Oktober ini, beberapa wilayah memasuki musim hujan, seperti pesisir timur Aceh, Sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah.( )
Daerah lainnya, antara lain, sebagian Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, serta sebagian kecil Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat.
“Pemerintah daerah dan setiap pihak patut waspada fenomena La Nina yang terjadi di wilayah Nusantara. Salah satu dampak yang dipicu adalah peningkatan curah hujan yang berujung pada bencana hidrometeorologi,” ujar Raditya dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Mahfud MD Teringat Anies Baswedan Muda )
Dia menjelaskan, berdasarkan catatan historis dari BMKG, La Nina dapat menyebabkan terjadinya akumulasi curah hujan bulanan hingga 40% di atas normal. Namun, dampak La Nina tidak akan seragam di seluruh Indonesia.
“Pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera. Pada Desember 2020 hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua,” tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda