Kontribusi Pesantren untuk Bangsa
Selasa, 13 Oktober 2020 - 06:04 WIB
Imam Nur Suharno
Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati Jawa Tengah,
Kepala Divisi HRD Pesantren Husnul Khotimah Kuningan, Jawa Barat
KITA kembali akan memperingati Hari Santri Nasional (HSN), tepatnya 22 Oktober 2020. HSN diperingati setiap tahunnya sejak ditetapkan pertama kali pada 2015.
Peringatan HSN kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena dalam kondisi pandemi Covid-19. Saat ini pemerintah terus berupaya menanggulangi penularan virus yang sudah menginfeksi lebih dari 300.000 orang.
Pandemi selama tujuh bulan ini membawa dampak besar pada dunia pendidikan di Tanah Air. Karena kegiatan belajar tatap muka tidak bisa digelar, terpaksa demi menghindari penularan virus pada peserta didik dan tenaga pendidik, sebagian besar sekolah terpaksa memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan media daring.
Pesantren termasuk lembaga pendidikan yang terdampak pandemi. Sebagian pesantren kini diuji ketahanannya akibat Covid-19. Dengan fakta bahwa pesantren merupakan aset, sekaligus benteng penjaga moral bangsa, pemerintah seharusnya memberikan perhatian yang besar dalam upaya menjaga ketahanan lembaga pendidikan ini agar tetap bisa melanjutkan proses belajar-mengajar.
Di seluruh Indonesia terdapat sekitar 24.000 pondok pesantren. Lembaga pendidikan Islam di lingkungan Kementerian Agama hanya 8% yang berstatus negeri, sedangkan lainnya berstatus swasta. Bahkan pesantren, 100% dirintis dan dikelola oleh masyarakat. Dengan kata lain, seluruhnya berstatus swasta.
Begitu juga dengan madrasah, sekitar 91,2% dari jumlah seluruh madrasah di Tanah Air pada semua jenjang kependidikan berstatus swasta. Artinya, masyarakat memainkan peran yang penting dalam pengelolaan dan pembiayaan madrasah. Adapun 8,8% madrasah berstatus negeri dari total madrasah yang mencapai 39.000.
Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati Jawa Tengah,
Kepala Divisi HRD Pesantren Husnul Khotimah Kuningan, Jawa Barat
KITA kembali akan memperingati Hari Santri Nasional (HSN), tepatnya 22 Oktober 2020. HSN diperingati setiap tahunnya sejak ditetapkan pertama kali pada 2015.
Peringatan HSN kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena dalam kondisi pandemi Covid-19. Saat ini pemerintah terus berupaya menanggulangi penularan virus yang sudah menginfeksi lebih dari 300.000 orang.
Pandemi selama tujuh bulan ini membawa dampak besar pada dunia pendidikan di Tanah Air. Karena kegiatan belajar tatap muka tidak bisa digelar, terpaksa demi menghindari penularan virus pada peserta didik dan tenaga pendidik, sebagian besar sekolah terpaksa memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan media daring.
Pesantren termasuk lembaga pendidikan yang terdampak pandemi. Sebagian pesantren kini diuji ketahanannya akibat Covid-19. Dengan fakta bahwa pesantren merupakan aset, sekaligus benteng penjaga moral bangsa, pemerintah seharusnya memberikan perhatian yang besar dalam upaya menjaga ketahanan lembaga pendidikan ini agar tetap bisa melanjutkan proses belajar-mengajar.
Di seluruh Indonesia terdapat sekitar 24.000 pondok pesantren. Lembaga pendidikan Islam di lingkungan Kementerian Agama hanya 8% yang berstatus negeri, sedangkan lainnya berstatus swasta. Bahkan pesantren, 100% dirintis dan dikelola oleh masyarakat. Dengan kata lain, seluruhnya berstatus swasta.
Begitu juga dengan madrasah, sekitar 91,2% dari jumlah seluruh madrasah di Tanah Air pada semua jenjang kependidikan berstatus swasta. Artinya, masyarakat memainkan peran yang penting dalam pengelolaan dan pembiayaan madrasah. Adapun 8,8% madrasah berstatus negeri dari total madrasah yang mencapai 39.000.
Lihat Juga :
tulis komentar anda