Memahami Penyebaran Covid-19 untuk Cegah Terjadi Klaster
Kamis, 01 Oktober 2020 - 18:21 WIB
JAKARTA - Dalam talkshow bertema “COVID-19 dalam Angka: Ragam Klaster di Indonesia" di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) Graha BNPB Jakarta pada Selasa (30/9) siang Tim Pakar Satgas COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah memaparkan bagaimana memahami potensi penularan virus corona untuk mencegah timbulnya klaster.
Jika salah satu rekan satu ruangan di kantor atau anggota keluarga positif COVID-19, maka kru sekantor dan keluarga wajib melakukan swab test. Selama hasil swab belum keluar semua wajib melakukan isolasi mandiri.
"Harus paham potensi penularan dari siapa. Jika sudah ada gejala langsung pakai masker," papar Dr. Dewi Nur Aisyah.
Dewi mengingatkan penerapan protokol kesehatan dilakukan saat menerima kunjungan tamu dari luar. Pergunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
"Kurangi kegiatan sosial di masyarakat karena ada risiko membawa virus ke rumah," tambahnya.
Selain itu, Dewi juga memberi tahu agar menghindari berkunjung ke tempat keramaian atau berwisata. Ia membeberkan catatan ada empat orang pergi ke tempat rekreasi bersama-sama. Mereka datang ke Kota M pada 31 Juli 2020.
"Empat orang itu jalan bersama-sama ke tempat wisata C, makan bakso, dan ke alun-alun B yang ramai pengunjung. Dan mereka terpapar," ujarnya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak takut pada penelusuran kontak dan jangan berbohong pada petugas karena dapat berlanjut penularan ke orang sekitar.
"Jangan sampai ada kontak positif tapi menyembunyikan pada keluarga karena takut. Ini dampaknya bakal berbahaya," ujarnya.
Jika salah satu rekan satu ruangan di kantor atau anggota keluarga positif COVID-19, maka kru sekantor dan keluarga wajib melakukan swab test. Selama hasil swab belum keluar semua wajib melakukan isolasi mandiri.
"Harus paham potensi penularan dari siapa. Jika sudah ada gejala langsung pakai masker," papar Dr. Dewi Nur Aisyah.
Dewi mengingatkan penerapan protokol kesehatan dilakukan saat menerima kunjungan tamu dari luar. Pergunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
"Kurangi kegiatan sosial di masyarakat karena ada risiko membawa virus ke rumah," tambahnya.
Selain itu, Dewi juga memberi tahu agar menghindari berkunjung ke tempat keramaian atau berwisata. Ia membeberkan catatan ada empat orang pergi ke tempat rekreasi bersama-sama. Mereka datang ke Kota M pada 31 Juli 2020.
"Empat orang itu jalan bersama-sama ke tempat wisata C, makan bakso, dan ke alun-alun B yang ramai pengunjung. Dan mereka terpapar," ujarnya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak takut pada penelusuran kontak dan jangan berbohong pada petugas karena dapat berlanjut penularan ke orang sekitar.
"Jangan sampai ada kontak positif tapi menyembunyikan pada keluarga karena takut. Ini dampaknya bakal berbahaya," ujarnya.
(atk)
tulis komentar anda