Tangkal Radikalisme Masuk Kampus lewat Orientasi Mahasiswa Baru

Sabtu, 26 September 2020 - 18:20 WIB
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya Dr Khairil Anwar. Foto/Istimewa
JAKARTA - Musim penerimaan mahasiswa baru telah berjalan. Penting bagi sivitas akademika untuk mewaspadai adanya potensi paham intoleransi dan radikalisme yang mudah menyusup dan menginfiltrasi mahasiswa dengan bungkus berbagai aktivitas di kampus.

Oleh karena itu, perlu pencegahan dengan meningkatkan wawasan kebangsaan, kesiapsiagaan dan kewaspadaan sejak dini bagi mahasiswa baru.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya Dr Khairil Anwar mengatakan di IAIN Palangkaraya ada masa orientasi bagi mahasiswa baru (Maba) yang disebut dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).

Dia mengatakan, dalam PBAK tersebut pihak kampus juga menyampaikan agar para mahasiswa baru untuk mewaspadai adanya paham-paham intoleransi dan radikalisme di sekitarnya.

”Sebenarnya sejak zaman Ali bin Abi Thalib sudah muncul suatu paham yang cenderung beraliran ekstrem, yakni Khawarij,” tutur Khairil di Palangkaraya, Jumat 25 September 2020.



Khairil menjelaskan hal ini penting untuk disampaikan kepada mahasiswa bahwa kelompok-kelompok ini cenderung ekstrem sampai membunuh Ali bin Abi Thalib. Yang membunuh itu adalah bagian dari kelompok khawarij. Khairil menyebut kelompok khawarij ini adalah contoh kelompok yang termasuk ekstrem.

”Nah ini tolong jadi perhatian bagi para mahasiswa agar jangan sampai terpengaruh kelompok-kelompok yang ekstrem seperti itu. Termasuk juga kita sampaikan tentang radikalisme yang cenderung pola pikirnya itu tekstualis,” tutur Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah (Kalteng) itu. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak)

Pria yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng itu menyebutkan, kelompok semacam ini pola berpikirnya seperti kacamata kuda dalam memahami ajaran Islam atau dalam memahami agama.

Menurut dia, akhirnya mereka ini mengklaim paling benar, punya orang lain salah, bahkan punya orang lain begitu berdosa. ”Mereka ini tidak bisa menerima terhadap adanya perbedaan, lalu akhirnya menjadi intoleran itu. Intoleran itu akhirnya yang menimbulkan dia bisa membawa kepada terorisme, mengkafirkan orang dan sebagainya itu,” ucap Khairil.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More