Jawa Timur Provinsi Terbanyak Dokter Meninggal karena Corona, Kedua Sumut

Sabtu, 12 September 2020 - 17:56 WIB
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi mengungkap, sebanyak 115 dokter meninggal karena terpapar virus Corona. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) , Adib Khumaidi mengungkap, sebanyak 115 dokter meninggal karena terpapar virus Corona (Covid-19) . Adapun, dokter yang paling banyak meninggal karena virus Corona terdapat di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

(Baca juga: Bertambah 3.806 Kasus Baru, Total 214.746 Orang Positif Covid-19)

Data terakhir yang diperoleh Adib, jumlah dokter yang meninggal di Jawa Timur ada sebanyak 29 jiwa. Sementara itu, angka kematian dokter di Medan, Sumatera Utara, juga cukup tinggi. Kata Adib, sekira 21 dokter di Medan yang meninggal karena terpapar Covid-19.

(Baca juga: Satgas Sebut Pembatasan Mobilitas Penduduk Cegah Potensi Penularan Covid-19)

"Paling banyak di Jawa Timur, dari Jawa Timur data terakhir 29, nomor duanya kemudian, Medan dua hari yang lalu 20 tambah 1 sekitar 21, kemudian baru Jakarta, kemudian daerah yang lain," beber Adib saat mengikuti diskusi virtual Polemik Trijaya, Sabtu (12/9/2020).



Adib menekankan gugurnya para dokter tersebut seharusnya menjadi perhatian serius. Sebab, kata Adib, 50 persen yang meninggal tersebut merupakan dokter umum. Sisanya, dokter spesialis dan guru besar.

"Jadi memang resiko itu terjadi, ah ini perlu juga saya mengklarifikasi bahwa pandangan atau pendekatan pada saat melihat jumlah Dokter yang meninggal itu dibedakan, kalau kemudian berkaitan dengan masalah verifikasi yang berkaitan dengan santunan mungkin sampai sekarang hanya sekitar 30an karena itu kaitannya dengan verifikasi," ucapnya.

Adib mengakui bahwa beberapa dokter yang meninggal tersebut bukan yang menangani secara langsung pasien Covid-19. Namun memang, ia hanya ingin mengingatkan bahwa dokter yang merupakan garda terdepan penanganan virus corona, rentan terpapar Covid-19.

"Jadi ini pemahamannya yang harus disamakan pada saat kita bicara jumlah dokter yang sekarang meninggal bukan berarti itu tidak sama datanya, tidak, karena kita melihat dari aspek yang lebih luas problem terpaparnya dokter bisa dalam semua aspek pelayanan dan semua prakter kedokteran termasuk manajemen," pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(maf)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More