BP2MI Bantu Kepulangan 52 PMI yang Terlantar di Arab Saudi

Jum'at, 11 September 2020 - 10:02 WIB
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyambut langsung kedatangan para PMI itu di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Foto/BNPB
JAKARTA - Sebanyak 52 orang pekerja migran Indonesia (PMI) kembali Tanah Air pada Kamis (10/9/2020). Menurut Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ), mereka sempat terlantar di Arab Saudi.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyambut langsung kedatangan para PMI itu di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). “Setelah viral di media sosial terlantar di Arab Saudi, sebanyak 52 PMI bermasalah, malam ini kami pulangkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (11/9/2020). (Baca juga: Uji Materiil UU Pekerja Migran, Komnas Perempuan Sebut Syarat Perizinan P3MI Harga Mati)

Para PMI itu, menurut Benny, berangkat ke Arab Saudi melalui jalur non prosedural. Mereka diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).



“Dalam video yang diunggah di YouTube, para PMI ini terlantar di Arab Saudi akibat tidak diberikan gaji dari majikannya selama bekerja sejak tahun 2018. Para PMI menuntut agency yang menjadi penyalur agar memberikan haknya,” terangnya.

Setelah mendapatkan informasi itu, BP2MI langsung berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi. Berkat komunikasi dan koordinasi yang baik, KBRI dan BP2Mi berhasil memulangkan 52 PMI tersebut.

Benny menjelaskan para PMI itu diberangkatkan oleh beberapa perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI). Perusahaan itu, antara lain, El Safah, Putra Timur Mandiri, dan Anugrah Sumber Rezeki. Para PMI itu bekerja sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT).

“BP2MI akan segera melaporkan ke Bareskrim Polri. Perusahaan tersebut merupakan penyalur ilegal dan diduga melakukan tindak TPPO,” tegasnya. (Baca juga: Kapal Banksy Terdampar di Laut dengan Lebih dari 200 Migran)

Sebelum pulang ke daerahnya asalnya, 52 PMI akan menjalani karantina sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. “Ibu adalah pahlawan devisa. Jangan malu menjadi PMI. Saya bangga kepada ibu karena saya tidak pernah menyumbang devisa,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More