Lahan Diterjang Banjir, Petani di Landak Diminta Segera Urus Klaim Asuransi
Kamis, 10 September 2020 - 15:28 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian mengimbau para petani di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, untuk segera mendata lahannya terkena banjir. Jika ada lahan yang dipastikan gagal panen, petani diminta mengurus klaim asuransi sesegera mungkin.
Imbauan ini dikeluarkan Kementerian Pertanian mengingat banjir menimpa sejumlah wilayah di Landak. Akibatnya, lahan pertanian milik warga rusak dan terancam gagal panen. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Indonesia sedang dalam cuaca yang kurang bersahabat dengan pertanian.
“Sektor pertanian di Tanah Air saat ini meghadapi situasi yang berbeda-beda. Sebagian wilayah sedang mengalami kekeringan. Namun, di bagian lain justru mengalami banjir. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, asuransi menjadi perlindungan terbaik buat lahan pertanian, karena memberikan kepastian ganti rugi saat gagal panen,” katanya, Kamis (10/9/20200).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, memperkuat pernyataan itu. “Petani harus mengetahui kondisi di lahan pertaniannya. Jika berada di daerah yang rawan bencana seperti kekeringan, banjir, longsor dan lainnya, mengikuti asuransi adalah pilihan terbaik. Karena, di daerah-daerah tersebut bencana tidak bisa diprediksi, jadi mengasuransikan lahan pertanian adalah jala terbaik,” katanya.
Dijelaskan Sarwo Edhy, asuransi adalah salah satu komponen dalam mitigasi bencana yang bisa menyebabkan pertanian gagal panen.
“Gangguan dalam pertanian beragam, selain faktor alam tadi, ada juga serangan hama, seperti hama wereng, ulat, tikus, dan masih banyak lagi. Asuransi juga menjaga lahan dari serangan hama. Makanya kita selalu mendorong petani untuk memanfaatkan fasilitas ini,” ujarnya.
Sementara Bupati Landak, Karolin Margret Natasha, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak sedang mendata daerah pertanian yang terkena banjir. Sehingga pihaknya bisa mengidentifikasi daerah yang gagal panen. Pemkab juga menyiapkan bantuan benih sehingga warga bisa kembali bercocok-tanam.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak, banjir meliputi Desa Ampadi, Meranti, dan Tahu di Kecamatan Meranti; Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe; Desa Semunti, Tengue, dan Sekendal di Kecamatan Air Besar; Desa Menjalin di Kecamatan Menjalin, Desa Untang di Kecamatan Banyuke Hulu, dan Desa Songga di Kecamatan Menyuke.
Imbauan ini dikeluarkan Kementerian Pertanian mengingat banjir menimpa sejumlah wilayah di Landak. Akibatnya, lahan pertanian milik warga rusak dan terancam gagal panen. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Indonesia sedang dalam cuaca yang kurang bersahabat dengan pertanian.
“Sektor pertanian di Tanah Air saat ini meghadapi situasi yang berbeda-beda. Sebagian wilayah sedang mengalami kekeringan. Namun, di bagian lain justru mengalami banjir. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, asuransi menjadi perlindungan terbaik buat lahan pertanian, karena memberikan kepastian ganti rugi saat gagal panen,” katanya, Kamis (10/9/20200).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, memperkuat pernyataan itu. “Petani harus mengetahui kondisi di lahan pertaniannya. Jika berada di daerah yang rawan bencana seperti kekeringan, banjir, longsor dan lainnya, mengikuti asuransi adalah pilihan terbaik. Karena, di daerah-daerah tersebut bencana tidak bisa diprediksi, jadi mengasuransikan lahan pertanian adalah jala terbaik,” katanya.
Dijelaskan Sarwo Edhy, asuransi adalah salah satu komponen dalam mitigasi bencana yang bisa menyebabkan pertanian gagal panen.
“Gangguan dalam pertanian beragam, selain faktor alam tadi, ada juga serangan hama, seperti hama wereng, ulat, tikus, dan masih banyak lagi. Asuransi juga menjaga lahan dari serangan hama. Makanya kita selalu mendorong petani untuk memanfaatkan fasilitas ini,” ujarnya.
Sementara Bupati Landak, Karolin Margret Natasha, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak sedang mendata daerah pertanian yang terkena banjir. Sehingga pihaknya bisa mengidentifikasi daerah yang gagal panen. Pemkab juga menyiapkan bantuan benih sehingga warga bisa kembali bercocok-tanam.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak, banjir meliputi Desa Ampadi, Meranti, dan Tahu di Kecamatan Meranti; Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe; Desa Semunti, Tengue, dan Sekendal di Kecamatan Air Besar; Desa Menjalin di Kecamatan Menjalin, Desa Untang di Kecamatan Banyuke Hulu, dan Desa Songga di Kecamatan Menyuke.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda