Poros Gas Nusantara

Jum'at, 10 Januari 2025 - 12:53 WIB
Eddy Suprapto, Presidium Masyarakat Profesional untuk Demokrasi (MPD). Foto/SINDOnews.
Eddy Suprapto

Presidium Masyarakat Profesional untuk Demokrasi (MPD)

Indonesia memiliki cadangan gas terbukti dan potensial sekitar 100 triliun kaki kubik, masih menjadi yang terbesar di ASEAN. Cadangan gas jika dioptimalkan mampu menjadi poros kekuatan ekonomi baru. Di dalam negeri bisa mengerakkan pertumbuhan industri dan aktifitas ekonomi. Di kawasan regional gas bisa menjadi jalur alternatif suplai energi ASEAN.

Dunia dikejutkan oleh perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung hampir tiga tahun sejak diluncurkan 24 Febuari 2022 belum ada tanda berhenti. Bahkan ditandai dengan pemutusan jalur suplai gas dari Rusia ke Eropa melewati Ukraina. Sementara di kawasan Timur Tengah perang seperti dalam sekam setiap saat meledak.



Perang Israel dan Hamas sudah berlangsung 27 bulan belum ada tanda perdamaiman sejak penyerangan Hamas ke Israel 9 Oktober 2023. Perang Hamas sempat melebar melibatkan Iran dan Libanon. Kondisi ini mengakibatkan harga komoditas naik tanpa terkendali terutama sektor energi minyak dan gas. Harga minyak naik menjadi $ 83 per barrel dan harga gas terutama LNG melambung menjadi $ 12,53 per million british thermal unit (MMBTU).

Kenaikan ini memukul suplai gas ke Eropa. Negara Eropa Barat seperti Jerman, Inggris, Belanda, Prancis, Belgia dan lainya sangat tergantung gas Rusia. Pasokan gas dari Rusia mencapai 40% kebutuhan Eropa Barat. Dengan penghentian gas dari Rusia, Eropa barat sangat menderita. Mereka tidak pernah menduga bahwa gas Rusia menjadi senjata utama.

Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia dengan kontribusi mencapai 16,6% produksi gas alam pada tahun 2020 dengan jumlah 638,5 miliar meter kubik. Cadangannya mencapai 1.320,5 miliar meter kubik, setara dengan 19,9% cadangan dunia. Gas Rusia banyak mengalir ke Eropa dengan besaran 167,7 miliar meter kubik pada tahun 2020.

Jumlah ini setara 40 % total impor gas alam Eropa. Sementara produksi minyak Rusia mencapai 10,7 juta bph atau setara 12,1% produksi dunia. Jumlah ini menempatkan Rusia duduk di peringkat 3 produsen minyak mentah dunia terbesar. Sedangkan cadangan minyak mentah Rusia mencapai 107,8 juta barel. Paling banyak ekspor minyak Rusia ke Eropa. Besarannya adalah 138,2 juta ton pada tahun 2020. Jumlah ini setara 29% total impor minyak Eropa yaitu 475,9 juta ton setahun.

Sanksi Eropa terhadap Rusia dilematis, menekan Rusia dengan sanksi namun berdampak pada terhentinya pasokan minyak dan gas Rusia ke Eropa. Apalagi migas Rusia ke Eropa sangat ekonomis karena mengalir melalui pipa. Rusia mampu membangun infrastrasktur gas dalam 10 tahun terahir mengakibatkan terintegrasinya suplai energi ke Eropa.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More