PPP Jakarta Sayangkan Orang Kepercayaan Mardiono Salahkan Rommy karena Partai Tak Lolos ke DPR
Minggu, 15 Desember 2024 - 14:50 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPC PPP Jakarta Utara Dedi Junaedi menyayangkan komentar Wasekjen DPP PPP Rapih Herdiansyah yang menuduh Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy atau Rommy telah merusak partai. Komentar Rapih tersebut menurut Dedi bukti bahwa Rapih tidak bisa berkaca pada diri sendiri.
Apalagi selama ini Rapih saat menjadi Wasekjen PPP tidak bisa berbuat apa-apa bagi partai. Terbukti saat maju sebagai Caleg PPP untuk DPRD Provinsi Jakarta, Rapih hanya mendapatkan suara yang sangat kecil yakni, hanya 535 suara.
“Rapih Wasekjen DPP ini orang dekatnya Pak Mardiono Plt Ketum PPP saat nyaleg DPRD Provinsi DKI Jakarta hanya mendapatkan 535 suara. Kok dia lancang bicara seperti itu. Justru dia ini lah yang merusak partai. Kinerja enggak ada tapi sesumbar doang yang tinggi,” kata Dedi Junaedi, Minggu (15/12/2024).
Dedi Junaedi meminta Rapih sadar diri dan menyebut Rapih selama ini hanya terlihat seperti benalu di PPP. Dedi Junaedi seharusnya bisa memberikan kontribusi kepada PPP, namun terlihat hanya merugikan partai dengan sepak terjangnya yang tak jelas.
“Harusnya dia sadar diri, dia belum pantas menduduki jabatan di DPP, sebaiknya belajar dulu di DPC,” kata Dedi Junaedi.
Apalagi selama ini Rapih saat menjadi Wasekjen PPP tidak bisa berbuat apa-apa bagi partai. Terbukti saat maju sebagai Caleg PPP untuk DPRD Provinsi Jakarta, Rapih hanya mendapatkan suara yang sangat kecil yakni, hanya 535 suara.
“Rapih Wasekjen DPP ini orang dekatnya Pak Mardiono Plt Ketum PPP saat nyaleg DPRD Provinsi DKI Jakarta hanya mendapatkan 535 suara. Kok dia lancang bicara seperti itu. Justru dia ini lah yang merusak partai. Kinerja enggak ada tapi sesumbar doang yang tinggi,” kata Dedi Junaedi, Minggu (15/12/2024).
Dedi Junaedi meminta Rapih sadar diri dan menyebut Rapih selama ini hanya terlihat seperti benalu di PPP. Dedi Junaedi seharusnya bisa memberikan kontribusi kepada PPP, namun terlihat hanya merugikan partai dengan sepak terjangnya yang tak jelas.
“Harusnya dia sadar diri, dia belum pantas menduduki jabatan di DPP, sebaiknya belajar dulu di DPC,” kata Dedi Junaedi.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda