Peringatan Haul ke-11, Muhaimin Kupas Tuntas Kepribadian Gus Dur
Selasa, 01 September 2020 - 07:18 WIB
JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menggelar Haul ke-11 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) , Senin (31/8/2020) malam. Acara diawali dengan kegiatan santunan kepada 200 anak yatim, khataman Alquran, pembacaan tahlil, yasin, dan doa yang dipimpin Sekretaris Dewan Syura DPP PKB KH Syaifullah Maksum.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, Waketum Hanif Dhakiri, Sekretaris Jenderal (Sekjen) M Hasanuddin Wahid, Ketua DPP Bidang Penguatan Eksekutif, Legislatif dan Struktur Partai, Abdul Halim Iskandar, Wakil Bendahara Umum Bambang Susanto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Ketua Bidang Agama dan Dakwah Syaikhul Islam, dan Lukman Hakim. (Baca juga: Kudatuli, Gus Dur dan Megawati Jadi Simbol Perlawanan Saat Itu)
Sementara Ketua Umum (Ketum) DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengikuti kegiatan tersebut secara virtual. Dalam pesannya saat membacakan manaqib atau sejarah Gus Dur. Gus AMI bersyukur di tengah cobaan dan terpaan pandemi Covid-19, PKB masih bisa melaksanakan haul Gus Dur dengan penuh semangat dan keberkahan.
"Membaca sejarah Gus Dur sama dengan membaca sejarah bangsa. Sifat dan karakter Gus Dur harus diresapi, dihayati, diikut dan diamalkan," katanya.
Gus AMI membaca manaqib Gus Dur dengan tiga episode. Pertama, perjalanan perjuangan Gus Dur. Kedua, perjuangan dan nilai-nilai Gus Dur. Ketiga, sifat dan karakter Gus Dur. (Baca juga: KH Hasyim Wahid Pernah Jadi Kader PDIP dan Satu Selera Musik Klasik dengan Gus Dur)
"Kita sebagai bagian dari perjuangan Gus Dur harus siap dengan mental dan karakter Gus Dur. Kesederhanaan, kejuhutan, ketidak duniawian. Gus Dur tidak mengandalkan hidupnya kepada kebendaan duniawi," tuturnya.
Wakil Ketua DPR itu mengatakan, Gus Dur penuh kesabaran, namun bukan berarti tidak pernah marah. Gus Dur merupakan sosok yang penuh ketelatenan dalam menempuh perjuangan yang rumit, memilih langkah tepat dan strategis.
"Dalam mencapai target harus terukur, tepat, efektif dan maksimal. Salah satunya, kemampuan Gus Dur mendengarkan, mengikuti realitas yang ada. Gus Dur tidak pernah melawan realitas. Gus Dur sabar dengan represi sosial. Beliau justru marah kalau kita tidak memiliki kesabaran itu," kata Gus AMI.
Gus AMI punya cerita pengalaman terkait ketelatenan Gus Dur. Sewaktu zaman pergerakan, semangatnya menggebu-gebu, lawan, tempur, serang dan menggeneralisasikan keadaan. Padahal dalam keadaan rumit, ada yang sama ada yang tidak.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, Waketum Hanif Dhakiri, Sekretaris Jenderal (Sekjen) M Hasanuddin Wahid, Ketua DPP Bidang Penguatan Eksekutif, Legislatif dan Struktur Partai, Abdul Halim Iskandar, Wakil Bendahara Umum Bambang Susanto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Ketua Bidang Agama dan Dakwah Syaikhul Islam, dan Lukman Hakim. (Baca juga: Kudatuli, Gus Dur dan Megawati Jadi Simbol Perlawanan Saat Itu)
Sementara Ketua Umum (Ketum) DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengikuti kegiatan tersebut secara virtual. Dalam pesannya saat membacakan manaqib atau sejarah Gus Dur. Gus AMI bersyukur di tengah cobaan dan terpaan pandemi Covid-19, PKB masih bisa melaksanakan haul Gus Dur dengan penuh semangat dan keberkahan.
"Membaca sejarah Gus Dur sama dengan membaca sejarah bangsa. Sifat dan karakter Gus Dur harus diresapi, dihayati, diikut dan diamalkan," katanya.
Gus AMI membaca manaqib Gus Dur dengan tiga episode. Pertama, perjalanan perjuangan Gus Dur. Kedua, perjuangan dan nilai-nilai Gus Dur. Ketiga, sifat dan karakter Gus Dur. (Baca juga: KH Hasyim Wahid Pernah Jadi Kader PDIP dan Satu Selera Musik Klasik dengan Gus Dur)
"Kita sebagai bagian dari perjuangan Gus Dur harus siap dengan mental dan karakter Gus Dur. Kesederhanaan, kejuhutan, ketidak duniawian. Gus Dur tidak mengandalkan hidupnya kepada kebendaan duniawi," tuturnya.
Wakil Ketua DPR itu mengatakan, Gus Dur penuh kesabaran, namun bukan berarti tidak pernah marah. Gus Dur merupakan sosok yang penuh ketelatenan dalam menempuh perjuangan yang rumit, memilih langkah tepat dan strategis.
"Dalam mencapai target harus terukur, tepat, efektif dan maksimal. Salah satunya, kemampuan Gus Dur mendengarkan, mengikuti realitas yang ada. Gus Dur tidak pernah melawan realitas. Gus Dur sabar dengan represi sosial. Beliau justru marah kalau kita tidak memiliki kesabaran itu," kata Gus AMI.
Gus AMI punya cerita pengalaman terkait ketelatenan Gus Dur. Sewaktu zaman pergerakan, semangatnya menggebu-gebu, lawan, tempur, serang dan menggeneralisasikan keadaan. Padahal dalam keadaan rumit, ada yang sama ada yang tidak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda